TEMPO.CO, Kairo - Catherine Ashton, Kepala Kebijaksanaan Luar Negeri Uni Eropa, mengatakan Presiden Mesir terguling Muhammad Mursi dalam kondisi sangat baik setelah keduanya bertemu selama dua jam, Senin, 29 Juli 2013.
Pertemuan itu merupakan kontak pertama Mursi dengan dunia luar sejak dia digulingkan oleh militer pada 3 Juli 2013.
Dalam acara jumpa pers Selasa, 30 Juli 2013, Asthon menerangkan, "Mursi bisa mengakses berbagai informasi, baik melalui televisi maupun koran, sehingga dia bisa mengikuti perkembangan situasi."
Pada pertemuan dengan wartawan, Asthon menolak menyampaikan substansi isi pembicaraan, "Saya berbicara dengannya, tetapi saya tidak akan mewakili pandangannya." Mursi tidak bisa dihubungi sejak militer menggulingkan kekuasaannya pada 3 Juli 2013.
Pada Rabu dinihari waktu setempat, 31 Juli 2013, kantor berita negara membenarkan kabar bahwa delegasi yang dipimpin oleh bekas Presiden Mali, Alfa Omar Konari, juga telah mengadakan pertemuan selama satu jam dengan presiden terguling itu.
Pihak berwenang Mesir mengatakan Mursi saat ini sedang dalam posisi diperiksa secara mendalam terkait kasus pembunuhan dalam aksi penyerbuan penjara pada 2011. Saat itu, dia bersama sejumlah orang berhasil lolos dari penjara pada masa revolusi penggulingan Presiden Husni Mubarak.