Sejumlah Polisi Mesir menangkap dan mencoba untuk menganiaya seorang pendukung Presiden terguling Mohammed Morsi saat berunjuk rasa dan terjadi bentrokan di Kairo, Mesir, (15/7). (AP Photo / Hussein Malla)
TEMPO.CO, KAIRO – Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Kairo telah membentuk beberapa tim yang bertugas melakukan pengawasan sekaligus menemui warga negara Indonesia baik di Ibukota Mesir tersebut maupun di kota-kota lain dimana terdapat konsentrasi WNI, seperti Alexandria, Zagazig, Tafahna, Manshoura, Tanta, Dimyat, Suez, Ismailia dan Port Said.
Sejauh pemantauan KBRI, kondisi WNI baik di Kairo maupun kota-kota lainnya aman dan selamat. “Belum ada laporan WNI yang menjadi korban akibat aksi unjuk rasa tersebut,” kata Dahlia Kusuma Dewi, Sekretaris Kedua, Fungsi Penerangan dan Sosial Budaya, KBRI Cairo kepada Tempo.
Beberapa WNI yang tinggal di wilayah Rob’ah dekat wilayah unjuk rasa dipindahkan ke tempat yang lebih aman. Sementara pelayanan dan aktivitas KBRI berjalan normal seperti biasa dan terus membuka layanan hotline untuk pelayanan dan perlindungan WNI.
Sampai saat ini informasi mengenai jumlah korban meninggal cukup simpang siur. Sumber pemerintah, antara lain Kementerian Kesehatan Mesir menyebutkan jumlah korban tewas hanya puluhan. Sementara salah satu radio Mesir dan sumber dilapangan mengatakan korban tewas mencapai antara 100-200 orang, dan korban luka-luka mencapai ribuan.