Detik-detik Penembakan Dramatis Fotografer Mesir

Reporter

Kamis, 11 Juli 2013 07:41 WIB

Fotografer freelance Ahmed Samir Assem (26 tahun) bekerja untuk harian Mesir Al-Horia Wa Al-Adala. Ia bertugas merekam seluruh kejadian bentrokan hari Senin lalu sebelum ajal menjemputnya. Dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Kairo - Rekaman video wartawan Mesir yang ditembak mati seorang sniper itu kini menjadi bukti penting kekejaman militer Mesir. Ahmed Samir Assem, fotografer lepas harian Al-Horia Wa Al-Adala tersebut merekam sepanjang 20 menit kekejaman itu sebelum sebuah peluru mengakhiri hidupnya.

Dalam video yang diunggah Youtube dan Facebook beridentitas Samir Assem itu tampak sang penembak jitu menembak ke arah kerumunan. Sang sniper mengenakan seragam tentara Mesir. Ia berada di ketinggian dan tampak sejajar dengan posisi Assem yang berada di atas sebuah gedung. Jarak antara sniper dan Assem cukup jauh. Gambar sniper yang direkam Assem itu terlihat buram.

Dalam rekaman itu, sang sniper beberapa kali menembakkan senjata ke arah bawah ke tengah kerumunan pendukung presiden Mesir Muhammad Mursi yang terguling. Para demonstran itu baru saja menunaikan salat subuh dan berkumpuldi luar markas Garda Republik di Kairo yang diduga menjadi tempat penahanan Mursi.

Samir Assem, 26 tahun, tampaknya tak menduga sniper tersebut melihat aktivitasnya merekam penembakan demonstran itu. Setelah dua kali menembak dan menunduk, seperti tergambar dalam laman Youtube (lihat http://www.youtube.com/watch?v=Mo4SNhNepi8), tiba-tiba penembak jitu itu mengarahkan senapannya ke wajah Assem. Assem yang tertembak kepalanya itu pun tersungkur. Dalam sekejap kamera Assem mati.

Al-Ikhwan Al-Muslimin yang merupakan kelompok pendukung Mursi pun menunjukkan video itu dalam konperensi pers mereka kemarin. Mereka hendak menggunakan video itu sebagai bukti kekejaman militer Mesir.

Saudara Assem, Eslam, 29, mengatakan Assem adalah lulusan Fakultas Komunikasi Universitas Kairo. Ia telah mengumpulkan 10 ribu foto dalam arsip pribadinya sejak menjadi fotografer tiga tahun lalu.

Ia bekerja untuk koran Al-Horia Wa Al-Adala, surat kabar resmi Partai Kebebasan dan Keadilan, sayap politik Al-Ikhwanul Al-Muslimin. Begitu Mursi terguling, Assem pun berada di garis depan peliputan. Pilihannya bergabung ke Al-Ikhwan telah membuatnya bertentangan dengan keluarganya yang menjadi pendukung pemimpin nasionalis akhir Mesir, Gamal Abdal Nasser.

The Telegraph | YR

Berita terkait

Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

18 Maret 2023

Menuju Perbaikan Hubungan, Menlu Mesir dan Turki Bertemu di Kairo

Turki memutuskan hubungan dengan Mesir setelah penggulingan Mohamed Mursi dari Ikhwanul Muslimin yang didukung Ankara.

Baca Selengkapnya

Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

15 Juni 2021

Pengadilan Mesir Vonis 12 Tokoh Ikhwanul Muslimin Hukuman Mati

Pengadilan sipil tertinggi Mesir menguatkan vonis hukuman mati untuk 12 tokoh senior Ikhwanul Muslimin atas kerusuhan 2013 lalu

Baca Selengkapnya

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

8 September 2017

Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui

Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu

Baca Selengkapnya

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

31 Agustus 2017

Mesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan

Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.

Baca Selengkapnya

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

10 Agustus 2017

PPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat

Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir

Baca Selengkapnya

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

24 Juli 2017

Mesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika  

Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.

Baca Selengkapnya

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

15 Juni 2017

Beri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui

Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.

Baca Selengkapnya

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

27 Mei 2017

Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas  

Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.

Baca Selengkapnya

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

8 Mei 2017

Tuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat

Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad

Baca Selengkapnya

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

6 Mei 2017

Mesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek

Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.

Baca Selengkapnya