TEMPO.CO, Rio de Janeiro - Brasil akan meminta penjelasan dari Amerika Serikat atas laporan komunikasi elektronik warganya yang disadap oleh lembaga mata-mata AS selama setidaknya satu dekade.
Menteri luar negeri Antonio Patriota mengatakan pada hari Minggu menanggapi sebuah laporan di surat kabar harian Globo mengatakan bahwa National Secrity Agency (NSA) telah memantau aktivitas telepon dan e-mail perusahaan Brasil dan individu sebagai bagian dari kegiatan spionase AS. Laporan tersebut mengutip dokumen yang diperoleh dari buronan AS, Edward Snowden, mantan kontraktor intelijen NSA yang kini hidup dalam pelarian. Ia diduga berada di ruang transit Bandara Moskow.
Patriota juga mengatakan pemerintahnya berencana untuk mengusulkan perubahan aturan komunikasi internasional yang dikelola oleh International Telecommunications Union yang berbasis di Jenewa untuk meningkatkan kerahasiaan, kata pernyataan itu. Langkah lainnya, Brasil akan mengajukan proposal kepada PBB untuk melindungi privasi komunikasi elektronik.
"Pemerintah Brasil sangat prihatin dengan berita bahwa komunikasi elektronik dan telepon warga Brasil jadi target upaya spionase oleh badan-badan intelijen AS," kata pernyataan kementerian luar negeri negara itu.
Laporan Globo tidak mengatakan berapa banyak lalu lintas yang dipantau oleh komputer NSA dan pejabat intelijen. Tapi artikel menunjukkan bahwa di AS, Brasil adalah yang kedua dalam hal jumlah transmisi yang disadap.
Brasil merupakan negara prioritas bagi komunikasi yang masuk katagori 'wajib sadap', bersama Cina, Rusia, Iran, dan Pakistan, tulis Globo.
Pada periode 10 tahun, NSA menangkap 2,3 miliar panggilan telepon dan pesan untuk kemudian dianalisis, kata surat kabar itu. NSA menggunakan alasan keamanan negara untuk memaksa perusahaan komunikasi untuk menyerahkan informasi tentang telepon dan email untuk dianalisis.
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
7 Februari 2017
Polisi Brasil Mogok, Kota Ini Dijarah dan Dikuasai Gengster
Kekacauan hebat terjadi di Espirito Santo, Brasil, dipicu oleh polisi mogok memprotes tidak naiknya gaji mereka. Toko-toko dijarah dan dikuasai gangster.