Rumor Snowden Bikin Hubungan AS-Bolivia Tegang

Reporter

Editor

Juli Hantoro

Rabu, 3 Juli 2013 11:55 WIB

Evo Morales. AP/Juan Karita

TEMPO.CO, La Paz - Ucapan Presiden Bolivia Evo Morales yang mengatakan kemungkinan akan memberikan suaka untuk pembocor data program rahasia badan intelijen Amerika Serikat, National Security Agency (NSA), Edwar Snowden, menimbulkan ketegangan baru.


Penerbangan Presiden Evo Morales dari Rusia harus dialihkan rutenya, pada Selasa, karena diduga di dalam pesawat itu terdapat Snowden. Pesawat itu terpaksa mendarat di Wina, Austria setelah Prancis dan Portugal tak memberikan izin wilayah udaranya dilintasi pesawat yang ditumpangi Evo Morales tersebut.

"Mereka mengatakan pengalihan rute ini akibat masalah teknis, namun setelah mendapat penjelasan dari beberapa otoritas, kami mendapati bahwa sepertinya ada kecurigaan bahwa Tuan Snowden berada di pesawat ini,"kata Menteri Luar Negeri Bolivia David Choquehuanca kepada wartawan setelah pesawat itu mendarat di Wina, tempat Presiden Morales menginap semalam.

"Kami tak tahu siapa yang menemukan kebohongan besar ini," ujar David dalam konferensi pers di La Paz, Bolivia. "Kami ingin mengungkapkan ketidaksenangan kami karena hal tersebut menyebabkan nyawa Presiden terancam."

Menteri Pertahanan Bolivia, Ruben Saavedra, yang berada dalam satu pesawat dengan Presiden Morales menuding pemerintahan Obama dibalik larangan melintas udara Prancis dan Portugal. Dia menyebut hal itu sebagai, "Satu langkah sabotase dan satu plot oleh pemerintah Amerika Serikat."

Belum ada respon mengenai hal ini oleh pejabat di Paris, Prancis; Lisbon, Portugal;dan Washington, Amerika Serikat. "Kami dalam penerbangan, hal ini benar-benar tidak diduga," kata Saavedra kepada jaringan televisi Telesur. "Presiden sangat marah,"

Menurut Saavedra, Edward Snowden saat itu tidak ada dalam pesawat Presiden Morales.

Pejabat Bolivia mengatakan mereka kini tengah mengusahakan agar Presiden Morales bisa pulang kembali ke Bolivia. Namun menurut Saavedra, atas kecurigaan yang sama, Italia juga menolak memberi izin kepada pesawat itu untuk terbang di atas wilayah udara mereka.

Sebelumnya, dalam wawancara dengan televisi Russia Today, Morales ditanya apakah dia akan mempertimbangkan memberi suaka untuk Edward Snowden yang sudah berada di ruang tunggu Bandar Udara Sheremetyevo, Moskow selama sepekan lebih, karena paspornya dicabut oleh Amerika Serikat. "Ya kenapa tidak?" kata Morales saat itu."Tentu Bolivia siap untuk menerima orang yang dianggap berkhianat-saya tidak tahu apakah ini spionase atau monitoring. Kami di sini." Namun, dia mengatakan Bolivia hingga kini belum menerima permintaan suaka dari Snowden.


NYTIMES|JULI HANTORO



Baca Juga:
Jawab Penolakan Mursi, Tentara Siap Mati

Mesir Memanas, KBRI Tingkatkan Pengawasan WNI

Snowden Cari Suaka di 21 Negara

Teks Lengkap Ultimatum Militer Mesir untuk Mursi

Mabuk, Pria Ini Coba Buka Pintu Kabin Pesawat

Beda Spesies, Dua Hewan Ini Bersahabat

Advertising
Advertising

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya