TEMPO.CO, Kairo - Serangan seksual oleh sekelompok pria yang menargetkan wanita dilaporkan meningkat selama protes anti-pemerintah Mesir di Tahrir Square, Kairo. Sebuah kelompok yang dibentuk untuk melindungi perempuan di lokasi itu menyatakan, sebanyak 46 kasus serangan telah terjadi sejak Minggu 30 Juni 2013. Korbannya hampir seluruhnya wanita demonstran.
Suasana menjadi lebih agresif pada malam hari. Demonstran berkumpul di Tahrir Square siang dan malam untuk memaksa pengunduran diri Presiden Mohammed Mursi.
Jenis serangan beragam, mulai dari sekadar meraba-raba hingga kekerasan fisik. "Banyak kasus adalah kasus parah yang memerlukan baik perawatan psikologis atau medis," kata salah satu anggota kelompok, Engy Ghozlan, pada Associated Press.
Kelompok itu mengatakan di akun Twitter-nya bahwa setidaknya 17 percobaan serangan seksual dilakukan di Tahrir Square pada Senin 1 Juli 2013, dan relawan campur tangan dalam delapan kasus di antaranya.
"Masalahnya adalah bahwa tidak ada polisi, sehingga tidak ada keamanan. Jika polisi mengamankan alun-alun kita tidak akan memiliki masalah seperti ini," kata Nabil Mitry, seorang pengunjuk rasa berusia 35 tahun.
Serangan seksual pernah dilaporkan juga selama demonstrasi menggulingkan pendahulunya Morsi, Hosni Mubarak, pada tahun 2011. Pelecehan seksual adalah hal umum di Mesir, tetapi frekuensinya semakin meningkat dan menyeruak hingga ke tengah-tengah demonstran.
Yang terbaru, seorang wanita Belanda diserang oleh sekelompok pria yang mengepungnya di lokasi itu pada Jumat 28 Juni 2013, kata para pejabat. Pada hari Senin lalu, Committee to Protect Journalists menyatakan wanita 22 tahun itu telah dipulangkan, mengacu pada pernyataan yang dikeluarkan oleh kedutaan besar Belanda di Kairo.
Seorang pejabat keamanan, yang berbicara dengan syarat anonim menyatakan kejaksaan Mesir telah meluncurkan penyelidikan atas serangan itu.
Media Belanda melaporkan bahwa kementerian luar negeri telah mengkonfirmasi serangan itu tanpa memberikan rincian lebih lanjut. Laporan lain mengatakan wanita ini adalah pekerja magang di sebuah organisasi di Mesir dan pergi ke alun-alun untuk mengambil foto dari demonstran.
Staf kepresidenan Essam el-Haddad mengatakan telah menerima laporan tujuh kasus penyerangan seksual pada hari Jumat. Ia menyatakan tindakan itu murni kriminal dan bukan karena motivasi politik. "serangan seksual menjadi tanda keramaian di Tahrir Square berada di luar kendali," katanya.
Beberapa pengunjuk rasa mengatakan pemerintah telah membesar-besarkan klaim kekerasan seksual untuk mencoba mengusir pengunjuk rasa perempuan dan merusak reputasi oposisi.
AP | GUARDIAN | TRIP B
Topik Terhangat:
Tarif Progresif KRL | Bursa Capres 2014 | Ribut Kabut Asap | PKS Didepak? | Puncak HUT Jakarta
Berita Terpopuler:
3 Insiden Memalukan Saat SBY di Akademi TNI
SBY Minta Video Wonderful Indonesia Distop
Beli Mobil, Ini Daftar Yang Wajib Dicek
Teman Wartawati Korban Perkosaan Bantah Polisi
Gadis Cilik Ini Terkunci 2 Tahun di Lemari
Berita terkait
Mesir Blokir Situs Human Right Watch karena Rilis Penyiksaan Bui
8 September 2017
Mesir memblokir situs Human Rights Watch sehari setelah organisasi tersebut merilis laporan tentang penyiksaan sistematis di penjara negara itu
Baca SelengkapnyaMesir Pulangkan 2 Mahasiswa Indonesia Setelah Ditahan Satu Bulan
31 Agustus 2017
Pada 30 Agustus 2017, Kedutaan Besar RI di Kairo menerima informasi dari kantor pusat Imigrasi Mesir bahwa pemerintah Mesir menyetujui pemulangan.
Baca SelengkapnyaPPMI: Mesir Tahan 2 Mahasiswa Asal Sumatera Barat
10 Agustus 2017
Presiden Persatuan Pelajar dan Mahasiswa Indonesia (PPMI) Mesir Pangeran Arsyad Ihsanul Haq mengatakan 2 mahasiswa Sumatera Barat ditahan polisi Mesir
Baca SelengkapnyaMesir Punya Pangkalan Militer Terbesar di Timur Tengah dan Afrika
24 Juli 2017
Pangkalan militer Mesir terbesar di Timur Tengah dan Afrika berlokasi di kota El Hammam, di sebelah barat Alexandria.
Baca SelengkapnyaBeri Anak Nama Asing, Orang Tua di Mesir Terancam Dibui
15 Juni 2017
Para orang tua di Mesir terancam dipenjara hingga enam bulan lamanya jika memberi nama asing atau Barat kepada bayi mereka.
Gerombolan Bertopeng Tembaki Bus Umat Kristen Koptik, 28 Tewas
27 Mei 2017
Gerombolan pria bersenjata, bertopeng, dan berseragam militer menyerang bus yang mengangkut umat Kristen Koptik Mesir, 23 orang tewas.
Baca SelengkapnyaTuduh Seorang Pendakwah Murtad, Rektor Al Azhar Dipecat
8 Mei 2017
Rektor Universitas Al-Azhar Ahmed Hosni Taha dipecat karena melabeli seorang pendakwah dengan istilah murtad
Baca SelengkapnyaMesir Membebaskan Pemimpin Ikhwanul Muslimin Hassan Malek
6 Mei 2017
Malek yang menjalani tahanan rumah sekjak Oktober 2015.
Baca SelengkapnyaMesir Menyambut Baik Zona Aman di Suriah Usulan Rusia
5 Mei 2017
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mendukung zona damai sebagaimana disampaikan Putin kepada Trump.
Baca SelengkapnyaSeniman Mesir Menulis Quran Terbesar di Dunia
4 Mei 2017
Saad Mohammed asal Mesir membutuhkan waktu tiga tahun untuk menulis Al Quran terbesar di dunia.
Baca Selengkapnya