Rusia Menolak Permintaan Suaka Snowden

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Selasa, 2 Juli 2013 15:58 WIB

Sejumlah penumpang tidur di lantai area transit bandara Sheremetyevo di Moskow (26/6).Menurut kabar, mantan agen NSA Edward Snowden juga sedang bersembunyi di bandara ini. REUTERS/Tatyana Makeyeva

TEMPO.CO, Kremlin - Buronan Amerika Serikat, Edward Snowden menarik permintaan untuk suaka di Rusia. Pasalnya, Presiden Vladimir Putin mendesak dia untuk berhenti melakukan aktivitas yang disebut sebagai anti-Amerika.

Meski begitu, Rusia masih berbaik hati kepada Snowden. Juru bicara Kremlin, Dmitry Peskov mengatakan kepada pers bahwa Rusia tidak melepaskan pencari suaka politik ke negara-negara dengan hukuman mati.

Peskov mengatakan, Snowden dengan keyakinannya atau karena alasan lain, menganggap dirinya sebagai seorang aktivis hak asasi manusia, seorang pejuang untuk cita-cita demokrasi dan kebebasan manusia. "Bahkan aktivis hak asasi manusia dan organisasi di Rusia, serta rekan-rekan mereka di luar negeri mengakui hal ini," katanya.

Untuk alasan ini, Peskov menegaskan, mengekstradisi Snowden ke negara seperti Amerika Serikat di mana hukuman mati diberlakukan adalah mustahil.

Kini Snowden masih tertahan di Bandara Moskow dan telah meminta suaka ke 15 negara.

Peskov menambahkan bahwa Snowden saat ini masih di wilayah zona transit Sheremetyevo di Moskow dan tidak pernah menyeberangi perbatasan Rusia. Dia sekali lagi menegaskan bahwa Pemerintah Rusia tidak terlibat dalam dialog aktif dengan mantan pegawai CIA itu dan tidak pernah berkolaborasi dengannya.

"Snowden memang meminta untuk tinggal di Rusia. Namun, ketika ia tahu posisi Rusia, ia memutuskan untuk tidak tinggal di Rusia, "kata Peskov.

RT| ANTO


Topik Terhangat
Tarif Progresif KRL
|Bursa Capres 2014 |Ribut Kabut Asap| PKS Didepak?

Berita terpopluer:
Cara Kepolisian Tutupi Kasus Upaya Suap Anggotanya
Petinggi Polisi Minta Kasus Suap Tidak Bocor
Luthfi Hasan Tuding KPK Ingin Hancurkan PKS
Bupati Rote Bantah Roy Suryo Marah-marah di Hotel
Stasiun UI Masih Gunakan Tiket Kertas
Polisi: Laporan Wartawati Korban Perkosaan Janggal

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya