TEMPO.CO, Ankara - Perdana Menteri Turki, Recep Tayyip Erdogan, pada hari Selasa mengklaim kemenangan atas demonstran antipemerintah setelah tindakan keras aparat keamanan. Puluhan demonstran diamankan dalam upaya untuk meredam hampir tiga minggu aksi unjuk rasa yang kerap berakhir rusuh.
Bentrokan terakhir aparat dengan demonstran terjadi saat pembersihan di Gezi Park, Istanbul. Sebelumnya, hampir tiap hari polisi menertibkan aksi sporadis kelompok-kelompok kecil demonstran di seluruh negeri.
Di Istanbul, puluhan demonstran beralih melakukan protes diam, yaitu berdiri di Taksim Square yang terletak di sebelah Gezi Park.
Erdogan di depan pendukungnya mengatakan ia telah mengatasi krisis, yang dipandang sebagai tantangan terbesar selama satu dekade pemerintahannya. "Demokrasi kita telah diuji lagi dan menang," katanya. Ia menyebut demonstrasi telah ditunggangi para pengkhianat dan kaki tangan asing.
Meski menyatakan telah berhasil menembus badai, ia memperingatkan terhadap setiap kebangkitan protes. "Mulai sekarang, tidak akan ada pertanyaan untuk menunjukkan toleransi terhadap setiap orang atau organisasi yang terlibat dalam aksi kekerasan," katanya.
Erdogan telah banyak dikritik atas cara dia menangani demonstrasi. Amerika Serikat dan sekutu Barat lainnya mengutuk penggunaan kekuatan polisi yang berlebihan terhadap demonstran.
Pemimpin PBB Ban Ki-moon pada Selasa menyerukan upaya "menahan diri secara maksimum" baik bagi pemerintah maupun demonstran. Wakil juru bicara PBB Eduardo del Buey di New York menyatakan Ban sedih dengan adanya korban tewas dalam aksi unjuk rasa itu. "Ia percaya stabilitas yang terbaik lahir melalui dialog, dan ketika hak untuk berkumpul secara damai dan kebebasan berekspresi sepenuhnya dihormati," katanya.
AP | TRIP B
Berita terkait
Eks Menteri Turki Dirikan Partai untuk Hadang Erdogan
26 Oktober 2017
Eks Menteri Dalam Negeri Turki, Meral Aksener dirikan partai baru untuk geser Erdogan dari kursi kepresidenan dalam pemilihan presiden mendatang.
Baca SelengkapnyaErdogan Ganti Komandan Militer Darat, Udara dan Laut Turki
4 Agustus 2017
Perubahan besar di tubuh militer Turki ini dilakukan setelah percobaan kudeta yang gagal lebih dari setahun lalu.
Baca SelengkapnyaLagi, Turki Perpanjang Masa Darurat untuk Tiga Bulan
18 Juli 2017
Turki memperpanjang masa darurat untuk keempat kalinya
Baca SelengkapnyaPemerintah Erdogan Tangkap Direktur Amnesty International Turki
7 Juli 2017
Aparat Turki menangkap Direktur Amnesty International Turki, Idil Eser, atas dugaan memiliki hubungan dengan jaringan Fethullah Gulen
Baca SelengkapnyaJokowi dan Erdogan Sepakati Kerja Sama Antiteror dan Persenjataan
7 Juli 2017
Presiden Erdogan menyambut baik pernyataan Jokowi dan menekankan pentingnya pencegahan limpahan teroris ISIS ke negara lain.
Baca SelengkapnyaTerkait Kudeta Gagal, Turki Adili Jurnalis Kenamaan
19 Juni 2017
Turki mengadili 17 orang yang sebagain besar merupakan jurnalis kenamaan karena dituding terlibat dalam kudeta gagal pada Juli 2016.
Baca SelengkapnyaPaspamres Terancam Ditangkap, Erdogan Kecam Amerika Serikat
16 Juni 2017
Erdogan memprotes Amerika Serikat yang dilaporkan mengeluarkan surat penangkapan terhadap Pasmpamres pelaku pemukulan.
Baca SelengkapnyaGebuki Demonstran di AS, Paspampres Erdogan Terancam Ditangkap
16 Juni 2017
AS mengelurkan surat penangkapan terhadap 12 paspampres Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan karena memukuli demonstran di Washington
Baca SelengkapnyaTerkait Gulen, Penasehat Perdana Menteri Turki Ditahan
3 Juni 2017
Diduga memiliki hubungan dengan ulama Fethullah Gulen yang didakwa berada di balik kudeta Juli 2016.
Baca SelengkapnyaSetelah Topan Yolanda, Turki Bangun Masjid di Filipina
2 Juni 2017
TDV menghabiskan dana sekitar Rp 13 miliar, termasuk untuk pembangunan masjid di tiga kawasan di Kota Ormoc.
Baca Selengkapnya