Seorang pria memberikan tanda hati kepada Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan dan istrinya Emine untuk menunjukkan dukungannya, setibanya Erdogan di Ankara, Turki, Minggu (9/6). AP/Vadim Ghirda
TEMPO.CO, Istanbul - Pemerintah Turki, Ahad, 16 Juni 2013, mengatakan mereka akan mengerahkan bala tentara untuk membantu kepolisian guna mengahalau pengunjuk rasa yang telah menggelar aksinya selama tiga minggu. Demikian dilaporkan kantor berita AFP, Ahad, 16 Juni 2013.
"Polisi akan menggunakan seluruh kekuatannya guna mengakhiri unjuk rasa," kata Wakil Perdana Menteri Bulent Arinc dalam sebuah acara tanya jawab di televisi. "Jika hal ini dipandang tidak cukup, kami akan mengerahkan militer Turki di berbagai kota," ucapnya sebagaimana dikutip AFP.
Ketegangan di Turki kian meningkat usai Menteri Dalam Negeri Muammer Guler mengeluarkan pernyataan bahwa unjuk rasa yang berlangsung secara nasional melawan kepolisian adalah aksi melanggar hukum.
Sehari sebelumnya, polisi bentrok dengan pengunjuk rasa di jalanan. Petugas terpaksa melepaskan tembakan gas air mata dan meriam air berkekuatan tinggi guna menghalau kelompok anti-pemerintah yang tumplek di Lapangan Taksim. Sementara di beberapa kilometer dari Lapangan Taksim, Perdana Menteri Erdogan berpidato di depan ratusan ribu pendukungnya.
Di Ankara, Ahad malam waktu setempat, 16 Juni 2013, polisi menembakkan gas air mata dan semprotan air berkekuatan tinggi untuk membubarkan ribuan demonstran. Dalam aksi unjuk rasa ini, menurut Yayasan Hak Asasi Manusia Turki, lima orang termasuk seorang polisi dilaporkan tewas, sedangkan 5.000 lainnya mengalami luka-luka.