TEMPO.CO, Washington - Mantan Gubernur Florida, Jeb Bush, pendukung perombakan hukum imigrasi Amerika Serikat, menjadi bahan cemoohan di situs jejaring sosial. Komentarnya pada hari Jumat, yang menyatakan imigran "subur" menguntungkan perekonomian AS, menyebabkan keributan di Twitter.
"Imigran menciptakan bisnis jauh lebih banyak daripada kelahiran asli AS," kata Bush pada konferensi Faith & Freedom Coalition di Washington. "Imigran yang lebih subur, mereka mencintai keluarga, mereka memiliki keluarga yang utuh, dan mereka membawa populasi yang lebih muda. Imigran menciptakan mesin kemakmuran ekonomi bagi AS."
Ungkapan pria yang digadang jadi calon presiden AS tahun 2016 ini menuai kecaman. Sebagian menyebut ia melakukan "kampanye murahan" untuk menarik hati warga AS keturunan imigran. Kontributor CNN, Maria Cardona, bahkan membuat hashtag "Hal-hal yang tidak seharusnya keluar dari mulut Anda."
Data dari Pusat Nasional untuk Statistik Kesehatan menunjukkan bahwa perempuan kelahiran asing memiliki tingkat kelahiran lebih tinggi dari AS, menurut sebuah laporan oleh MSNBC.Artinya, di antara wanita imigran terjadi 87,8 kelahiran per 1.000 wanita, sementara di antara wanita kelahiran AS, angkanya hanya 58,9.
Data sensus yang dirilis Kamis menunjukkan bahwa penduduk AS tumbuh tahun lalu karena pertumbuhan kalangan Hispanik, Asia, dan kulit hitam. Penduduk Asia tumbuh sebesar 2,9 persen.
Senat tengah membahas RUU imigrasi yang komprehensif yang mencakup jalan keluar soal untuk status hukum bagi 11 juta imigran tidak sah di negeri itu.
USA TODAY | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya