TEMPO.CO, Aleppo - Pemberontak Suriah menembak mati seorang bocah laki-laki berusia 15 tahun di depan kedua orang tua dan saudra-saudaranya, Ahad, 9 Juni 2013, setelah dia dituduh menghujat (Nabi Muhammad).
Al Jazeera dalam laporannya mengatakan, bocah tersebut merupakan penjual kopi di jalanan berasal dari sekitar Shaar sebelah utara Aleppo. Dia memiliki nama lokal Mohammad Kattaa.
Laporan lainnya menyebutkan, sebelum tewas diberondong peluru tajam, dia berdebat dengan bocah sebaya pada Sabtu, 8 Juni 2013. Dalam perdebatan tersebut, dia menyebut Nabi Muhammad dengan frase yang biasa digunakan masyarakat Suriah. Dia katakan, "Bahkan jika Nabi Muhammad turun (dari surga), saya tidak akan menjadi orang beriman."
Tak lama kemudian, sejumlah pria bersenjata, dipercaya berasal dari Irak dan Suriah yang bergabung ke dalam kelompok pemberontak Front Jabhat al-Nusra, menggelandang Kattaa dalam keadaan hidup-hidup pada Sabtu, 8 Juni 2013, hingga Ahad dini hari, 9 Juni 2013. Dia berdiri di kayu dan ditandai cemeti di tubuhnya.
"Banyak orang hadir di sekelilingnya. salah seorang anggota brigade pemberontak mengatakan, 'Mendustakan Allah dan mengutuk Nabi adalah musrik. Siapapun yang berbuat demikian akan menerima hukuman seperti ini'." Berikutnya, terdengar suara tembakan terhadap sang bocah.
"Sekelompok pemberontak Islam yang tak jelas identitasnya menembak mati seorang bocah berusia 15 tahun yang bekerja sebagai penjual kopi di Aleppo setelah mereka menuduh bocah itu menghujat (Nabi Muhammad)," kata Direktur Syrian Observatory for Human Rights, Rami Abdel Rahman.
Pelaku pembunuhan, menurut Abdel Rahman, sepertinya terdiri dari pemberontak asing. "Mereka berbicara dalam bahasa Arab klasik bukan dialek Suriah," katanya. "Mereka menembak si bocah dua kali, sekali di bagian mulut dan lainnya di lehernya. Penembakan itu di depan ayah dan ibunya serta saudara-saudaranya," Abdel Rahman menambahkan.
Observatory mengutuk eksuksi tersebut seraya menyebut sebagai "aksi kejahatan" dan hadiah bagi rezim Presiden Bashar al-Assad. "Observatory tak bisa mengabaikan aksi kejahatan ini yang semestinya hanya ditujukan terhadap musuh revolusi dan kemanusiaan," kata Abdel Rahman. Sepotong foto dirilis oleh Observatory menunjukkan wajah Kattaa dengan mulut dan rahang berlumuran darah serta luka tembak di bagian lehernya.
AL JAZEERA | AL ARABIYA | CHOIRUL
Terhangat:
Priyo Budi Santoso | Rusuh KJRI Jeddah | Taufiq Kiemas
Baca juga:
Murdaya Poo: Isu PRJ Pisah dari JIExpo Itu Basi
PKS: Menteri Kami Tak Ada Hubungan dengan Partai
Jokowi Gantikan Megawati Terima Tamu
Densus Ciduk Imam Masjid di Makassar
Berita terkait
CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi
12 Januari 2018
Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.
Baca SelengkapnyaGadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB
18 Oktober 2017
Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.
Baca SelengkapnyaTujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah
13 Agustus 2017
Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal
Baca SelengkapnyaBeredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah
31 Juli 2017
Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.
Baca SelengkapnyaIndonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah
28 Juli 2017
KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah
Baca SelengkapnyaRumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah
23 Juli 2017
Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah
Baca SelengkapnyaKedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri
17 Juli 2017
Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.
Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung
15 Juli 2017
Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah
Baca SelengkapnyaDokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis
14 Juni 2017
Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.
Baca SelengkapnyaHina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB
18 Mei 2017
Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.
Baca Selengkapnya