TEMPO.CO, New York - Delegasi dari berbagai negara berkumpul di New York, Amerika Serikat, Senin 3 Juni 2013, dan menandatangani traktat internasional pertama untuk mengatur perdagangan senjata konvensional global. Namun Amerika Serikat tidak ada di antara mereka.
Traktat itu disetujui 193 negara PBB dalam sidang Majelis Umum PBB pada 2 April 2013. Salah satus emangat dari trakta itu adalah untuk menjaga agar senjata tak jatuh ke tangan para pelaku kejahatan HAM dan penjahat.
Menteri Luar Negeri Argentina, Hector Timerman, adalah orang pertama yang membubuhkan tandatangan acara penandatanganan trakta itu dimulai secara resmi di markas PBB pada hari Senin. Ada tepuk tangan besar yang terdengar setelah ia membubuhkan tanda tangannya pada dokumen internasional itu.
PBB mengatakan ada 62 negara dari Eropa, Amerika Latin, Asia dan Afrika yang menandatangani perjanjian itu pada Senin pagi hari. Menteri Luar Negeri Jerman Guido Westerwelle dijadwalkan untuk menandatangani segera, menjadikan Jerman menjadi negara ke-63 yang akan bergabung dalam pakta tersebut.
Perwakilan Tinggi PBB untuk Urusan Pelucutan Senjata Angela Kane mengatakan kepada wartawan bahwa beberapa negara lebih mungkin akan menandatangani traktat itu dalam beberapa hari mendatang.
Amerika Serikat, eksportir nomor satu senjata dunia, akan menandatangani perjanjian tersebut sesegera mungkin setelah terjemahan resmi dari dokumen PBB itu selesai, kata Menteri Luar Negeri AS John Kerry dalam pernyataannya.
Reuters | Abdul Manan
Berita terkait
Brigadir RA Tewas dalam Alphard di Mampang, Kapolresta Manado: Keluarga Terima sebagai Kasus Bunuh Diri
8 jam lalu
Brigadir Ridhal Ali Tomi ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala dalam Mobil Alphard di sebuah rumah Mampang. Polisi sebut sebagai bunuh diri.
Baca SelengkapnyaBrigadir Ridhal Ali Tomi Tewas dengan Luka Tembak, Kepala RS Polri: Keluarga Sudah Menerima Kematiannya
8 jam lalu
Keluarga disebut telah melihat kondisi jenazah Brigadir Ridhal Ali Tomi di RS Polri Kramat Jati. Polisi menyebut Ridhal tewas bunuh diri.
Baca SelengkapnyaBamsoet: Perikhsa Siap Gelar 'Deffensive Shooting' pada Juli
2 hari lalu
Sebelum lomba digelar, peserta akan dibekali pengetahuan tentang teknik menembak, teknik bergerak, hingga teknik mengisi ulang peluru (reload magazine).
Baca SelengkapnyaSyarat dan Cara Kunjungi Narapidana di Berbagai Rutan, Tak Bawa Ponsel dan Dilarang Bercelana Pendek
16 hari lalu
Keluarga narapidana dapat mengunjungi di rutan atau lapas dengan berbagai ketentuan dan syarat. Apa saja?
Baca SelengkapnyaSelain Tembak Mati 2 KKB Mimika, Satgas Operasi Damai Cartenz Sita Senjata Api
23 hari lalu
"Tim juga berhasil mengamankan barang bukti berupa senjata api laras pendek jenis sig sauer," kata Satgas Operasi Damai Cartenz.
Baca SelengkapnyaSaat Hakim Memvonis Dito Mahendra 7 Bulan Penjara Tapi Memintanya Segera Dibebaskan dari Tahanan
23 hari lalu
Majelis Hakim Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara dalam kasus kepemilikan senjata api ilegal.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara, Hakim: Terdakwa Menyimpan Senjata Api dan Amunisi dengan Benar
23 hari lalu
Dito Mahendra divonis 7 bulan penjara karena kepemilikan senjata api tanpa izin, tapi dia disebut menyimpan senjata dan amunisi dengan benar.
Baca SelengkapnyaDivonis 7 Bulan Penjara, Dito Mahendra Disebut Tetap Akan Mempertahankan Koleksi Senjata Apinya
23 hari lalu
Dito Mahendra divonis tujuh bulan penjara atas kepemilikan senjata api. Namun ia bebas karena masa penahanannya genap 7 bulan saat vonis dibacakan.
Baca SelengkapnyaDito Mahendra Divonis 7 Bulan Penjara dalam Perkara Kepemilikan Senjata Api Ilegal
24 hari lalu
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan memvonis Dito Mahendra 7 bulan penjara. Lebih rendah dari tuntutan jaksa.
Baca SelengkapnyaKronologi Kematian 1 Anggota TPNPB-OPM, Ini Penjelasan Polda Papua
32 hari lalu
WM telah masuk daftar pencarian orang (DPO) atas kasus penyerangan OPM terhadap pekerja proyek pembangunan Puskesmas Omukia pada Oktober 2023.
Baca Selengkapnya