TEMPO.CO, Washington - Tyler James Deutsch adalah ayah muda berusia 25 tahun. Dan ia memiliki bayi yang usianya baru enam pekan. Ketika si bayi menangis tanpa henti, Deutsch diduga mendiamkannya dengan cara tak lazim. Yakni menaruhnya dalam freezer atau kotak pendingin di lemari es. Atas tuduhan penyerangan anak, penganiayaan kriminal, dan mengganggu pelaporan kekerasan, Deutsch dihadapkan ke muka meja hijau.
Di depan hakim, Deutsch mengklaim dirinya tak bersalah. Sedangkan menurut Jaksa Mark Lindquist, Deutsch tertidur setelah menempatkan bayinya di dalam freezer. Deutsch baru terbangun satu jam kemudian, ketika istrinya pulang. Deutsch juga dituduh merebut ponsel, waktu istrinya akan menelepon meminta bantuan.
“Jaksa mengatakan suhu bayi itu turun drastis," tulis Daily Mail, Rabu, 29 Mei 2013. "Ia juga mengalami patah lengan, patah kaki, lecet di kaki, serta cedera kepala.”
Dalam persidangan, ibu dari bayi perempuan itu tidak ikut hadir. Namun dalam dokumen pengisian, ia menyatakan ragu bila Deutsch dapat menjaga anak mereka dengan baik. Kepada si ibu, Deutsch sendiri mengakui menempatkan bayi itu ke dalam freezer, dengan dalih untuk kebaikan putrinya. Namun ketika polisi tiba, ia mengubah ceritanya. Kata Deutsch, ia lelah sehabis kerja hingga tertidur. Dan saat terbangun, bayinya tidak tidur di sampingnya. Dia pun berkukuh tidak tahu bagaimana si bayi sampai ke dalam freezer.
Polisi percaya Deutsch sengaja menempatkan anaknya dalam freezer untuk menghentikan tangisan. Sebab Deutsch tidak mengetahui cara menghentikan tangisan bayi berusia enam pekan. "Sehingga ia menempatkan bayi dalam freezer,” ujar seorang polisi, Ed Troyer.
Pengadilan mendapatkan laporan bila Deutsch tidak tengah berada di bawah pengaruh obat atau zat terlarang. Meski demikian, Deutsch bukanlah orang yang bersih hukum. Dia pernah mengaku bersalah atas pencurian identitas di tahun 2012: menggunakan kartu kredit adiknya untuk membeli rokok dan bir. "Jika terbukti bersalah atas semua tuduhan, Deutsch akan menghabiskan sisa hidupnya di penjara."
DAILY MAIL | ANINGTIAS JATMIKA
Topik terhangat:
Tarif Baru KRL | Kisruh Kartu Jakarta Sehat | PKS Vs KPK | Vitalia Sesha Fathanah
Terpopuler:
Kim Jong Un Bangun Resor Ski Kelas Dunia
EDL, Kelompok Anti-Islam di Inggris
Filipina Hapus Slogan 'Seks untuk Kesehatan'
Hilang 2 Bulan, Kamera Ini Rekam Alam Bawah Laut
Sarah Palin Terkenal karena Penampilan Fisiknya
Berita terkait
Pelaku Kekerasan Anak Biasanya Punya Gangguan Mental
43 hari lalu
Psikolog menyebut para pelaku kekerasan anak cenderung memiliki gangguan kesehatan mental dan biasanya orang terdekat.
Baca SelengkapnyaKomnas PA: Kasus Kekerasan Anak Meningkat 30 Persen Tahun ini, Terbanyak Terjadi di Keluarga dan Sekolah
29 Desember 2023
Kasus kekerasan terhadap anak terbanyak tahun ini adalah kekerasan seksual
Baca SelengkapnyaViral Kasus KDRT Dialami Dokter Qory, Begini Ancaman Hukuman Bagi Pelaku KDRT
18 November 2023
Belakangan ramai di media sosial kasus Kekerasan Dalam Rumah Tangga (KDRT) yang dialami dokter Qory. Apa hukuman bagi pelaku KDRT?
Baca SelengkapnyaDeddy Mizwar dan Nenek Ariel Tatum Pemeran Film Arie Hanggara, Kisah Tragis Bocah 7 Tahun
10 November 2023
Kematian anak berusia 7 tahun karena disiksa orang tuanya diangkat ke layar lebar. Film Arie Hanggara dibintangi Deddy Mizwar dan nenek Ariel Tatum.
Baca SelengkapnyaDokter di Makassar Jadi Tersangka Usai Aniaya Balita, Berikut Pasal-Pasal Kekerasan Terhadap Anak
4 Agustus 2023
Seorang dokter di Makassar ditetapkan sebagai tersangka kasus penganiayaan terhadap anak. Pahami pasal-pasal kekerasan terhadap anak.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Dapat Pendampingan Psikologi dan Hukum
7 Februari 2023
Pemerintah Kota Depok akan memberikan pendampingan psikologis dan hukum karena anak yang disiram air panas oleh ibunya sendiri itu trauma.
Baca SelengkapnyaAnak yang Ditelantarkan Ibu Kandung di Depok Alami Luka Bakar Grade 2
7 Februari 2023
Peristiwa KDRT yang dialaminya itu diduga membuat korban, warga Cipayung Depok, trauma.
Baca SelengkapnyaBerikut Langkah Hukum yang Dapat Ditempuh saat Anak Menjadi Korban Bullying
20 November 2022
Saat anak menjadi korban bullying, orang tua dapat melaporkan pelaku ke Komnas HAM dan polisi dengan membawa bukti dari peristiwa tersebut.
Baca SelengkapnyaKekerasan terhadap Anak Marak, Perhimpunan Perempuan: Seharusnya Aman dan Nyaman
8 Agustus 2022
Perhimpunan Perempuan Lintas Profesi Indonesia (PPLIPI) mengedukasi warga DKI Jakarta untuk mencegah kekerasan terhadap anak dengan segala bentuknya.
Baca SelengkapnyaTangerang dan Depok Raih Predikat Kota Layak Anak Kategori Nindya
24 Juli 2022
Ada beberapa poin penting yang menyebabkan Kota Tangerang meraih predikat Kota Layak Anak 2022.
Baca Selengkapnya