Penembakan Kapal, Taiwan Panggil Dubes Filipina

Reporter

Rabu, 15 Mei 2013 14:22 WIB

Ilustrasi kapal nelayan. TEMPO/Iqbal Lubis

TEMPO.CO, Taipei - Taiwan memanggil duta besar Filipina dan mengumumkan menghentikan rekrutmen tenaga kerja. Sikap keras tersebut terkait dengan kasus penembakan kapal yang menewaskan seorang nelayan Taiwan dan penolakan Filipina untuk meminta maaf atas insiden di perairan sengketa.

Sebelumnya, Taipei mengatakan, Filipina telah meminta maaf atas insiden itu, namun Presiden Ma Ying-jeou, Rabu, 15 Mei 2013, meminta dengan sangat agar Manila meminta maaf secara resmi, memberikan kompensasi kepada keluarga korban, menangkap para pelaku, serta mengadakan pembicaraan soal industri perikanan.

"Presiden Ma menyampaikan rasa ketidakpuasaannya atas sikap Filipina," ujar juru bicara Lee Chia-fei kepada wartawan seraya menambahkan bahwa Presiden akan memanggil duta besar Taiwan untuk Filipina.

Seorang nelayan berusia 65 tahun tewas ditembak oleh penjaga pantai Filipina pekan lalu setelah perahu nelayan mereka masuk ke perairan yang disengketakan kedua negara.

Insiden penembakan ini menimbulkan kemarahan di Taiwan bersamaan dengan meningkatnya ketegangan antarbangsa di kawasan yang terlibat dalam sengketa kemaritiman.

"Antonio Basilio, duta besar de facto Filipina, sebelumnya meminta maaf setelah bertemu dengan Menteri Luar Negeri David Lin pada Selasa, 14 Mei 2013. Dia juga diminta kembali ke Manila guna membantu menjernihkan masalah (penembakan) ini," kata Lee.

Basilio katakan, saat ini, Filipina mengirimkan utusan khusus pemerintah Amadeo Perez untuk menyampaikan penyesalan dan permintaan maaf dari rakyat Filipina kepada rakyat Taiwan serta keluarga nelayan. Perez adalah Kepala Kantor Ekonomi dan Kebudayaan Manila yang mewakili kepentingan Filipina di Taiwan.

Meskipun Filipina telah mengajukan permintaa maaf, menurut Perdana Menteri Taiwan Jiang Yi-huah, hal itu tidak bisa diterima begitu saja. Penjaga pantai yang melakukan penembakan juga harus bertanggung jawab.

"Petugas sipil Flipina telah membunuh seseorang dan menghancurkan kapal, pemerintah Filipina tidak bisa menghindar dari tanggung jawab," ujarnya.

Koresponden Al Jazeera, Marga Ortigas, melaporkan dari Manila, kemungkinan kata-kata yang digunakan sebagai permohonan maaf menjadi penyebab Taiwan menolaknya.

"Rupanya, permintaan maaf dengan menggunakan kata-kata 'dari rakyat Filipina' dan Taiwan menginginkan permintaan maaf itu datang dari pemerintah yang tentu saja tak mungkin dilakukan oleh Filipina sebab hal itu akan bertabrakan dengan kebijaksanaan Satu Cina," kata Ortigas.

Filipina secara resmi hanya memilik hubungan diplomatik dengan Beijing, sementara untuk menjalin hubungan denga Taiwan, Filipina menempatkan diplomat de facto sebab Cina masih menanggap Taiwan bagian dari wilayahnya.

Setelah pembekuan pengiriman tenaga keraja dari Filipina ke Taiwan, papar Jiang, gelombang berikutnya adalah menerapkan sanksi, termasuk pelarangan melakukan perjalanan ke Filipina dan menunda pertukaran di antara pejabat tinggi kedua negara.

Cina, Filipina, Taiwan, Vietnam, Malaysia, dan Brunei adalah negara-negara yang berebut mengakui kawasan maritim strategis dan memiliki kekayaan sumber alam.

AL JAZEERA | CHOIRUL


Topik Terhangat:
PKS Vs KPK
| E-KTP |Vitalia Sesha |Ahmad Fathanah |Perbudakan Buruh


Berita Lainnya:


Berita terkait

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

17 Desember 2018

NTUH Taiwan Terkenal karena Mesin Pengganti Jantung dan Paru

National Taiwan University Hospital menjadi rumah sakit yang unggul dalam pemakaian mesin ECMO, pengganti fungsi jantung dan paru-paru yang lemah.

Baca Selengkapnya

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

17 Desember 2018

Upaya Taiwan Menarik Pasien dan Industri Kesehatan Asia Tenggara

Tahun 2017 lebih dari 305.000 pasien luar negeri yang berobat di Taiwan, sepertiganya dari Asia Tenggara.

Baca Selengkapnya

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

17 Desember 2018

Teknologi Tinggi Jadi Tulang Punggung Industri Kesehatan Taiwan

Taiwan mengenalkan keunggulan pelayanan dan teknologi kesehatan di rumah sakitnya untuk menarik pasien mancanegara.

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

16 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi Saat Siaran Langsung

Dua wanita anggota parlemen Taiwan tiba-tiba berkelahi setelah berdebat sengit

Baca Selengkapnya

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

14 Juli 2017

Dua Anggota Parlemen Taiwan Berkelahi: Menampar, Mejambak dan...

Peristiwa mengejutkan terjadi saat siaran langsung persidangan Parlemen Taiwan, 2 wanita anggota parlemen berkelahi.

Baca Selengkapnya

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

2 Juli 2017

Wow, Wanita 41 Tahun Terlihat seperti Gadis 18 Tahun  

Lure Hsu, 41 tahun, seorang desainer interior dan penulis blog fashion, mendapat perhatian di media sosial karena wajahnya mirip gadis 18 tahun.

Baca Selengkapnya

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

12 April 2017

Taiwan Larang Kucing dan Anjing Jadi Santapan Manusia  

Parlemen Taiwan menyetujui rancangan undang-undang yang melarang kucing dan anjing menjadi santapan manusia.

Baca Selengkapnya

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

4 April 2017

Oops, Nenek Ini Pakai Tas Louis Vuitton untuk Kantong Belanja Ikan

Seorang nenek di Taiwan menggunakan tas bermerek Louis Vuitton yang dihadiahkan cucunya untuk berbelanja ikan.

Baca Selengkapnya

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

17 Januari 2017

Taiwan akan Kawal Langkah Hukum ABK WNI Supriyanto

Wamg Mei Yu, ketua penyelidik kasus kematian ABK WNI Supriyanto memastikan lembaganya akan mengawasi implementasi perlindungan HAM ABK Kapal.

Baca Selengkapnya

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

12 Januari 2017

Kapal Induk Cina Mendekat, Taiwan Kerahkan Jet Tempur

Taiwan mengerahkan jet tempur dan kapal perangnya setelah kapal induk Cina, Liaoning, beserta armada tempurnya melintasi Selat Taiwan.

Baca Selengkapnya