TEMPO.CO, London - Media Inggris Guardian, Sabtu 11 Mei 2013 melaporkan, Profesor Noam Chomsky adalah diantara 20 akademisi yang secara pribadi melobi Profesor Stephen Hawking untuk memboikot sebuah konferensi besar di Israel. Hawking akhirnya membatalkan kesediaannya untuk berbicara dalam konferensi bulan depan, yang dipimpin oleh Presiden Israel Shimon Peres dan akan dihadiri antara lain oleh mantan Perdana Menteri Inggris Tony Blair dan mantan Presiden Amerika Serikat Bill Clinton.
Chomsky, seorang profesor AS dan dikenal sebagai pendukung Palestina, bergabung dengan akademisi Inggris dari Universitas Cambridge, London, Leeds, Southampton, Warwick, Newcastle, York dan universitas terbuka, memberitahu Hawking bahwa mereka "terkejut dan sangat kecewa" karena dia bersedia untuk berbicara di konferensi itu.
Hawking menyatakan secara terbuka tak akan mengikuti konferensi itu sebagai protes atas perlakuan Israel terhadap Palestina, setelah menerima surat dari rekan-rekan Palestinanya. Keputusan ilmuwan fisika 71 tahun ini disambut hangat para akademisi Palestina.
Chomsky, yang telah mendukung "boikot dan pencabutan perusahaan yang melaksanakan operasi di wilayah pendudukan", sepakat untuk memperkuat tekanan kepada Hawking setelah melakukan korespondensi email dengan British Committee for the Universities of Palestine campaign group (Bricup), kata ketuanya, Jonathan Rosenhead.
Dalam surat yang dikirim kepada Hawking dikatakan bahwa Israel secara sistematis mendiskriminasikan warga Palestina yang merupakan 20 persen dari populasinya dengan cara yang dikategorikan ilegal di Inggris. Selain itu, Israel melanjutkan pembangunan pemukiman Yahudi yang itu melanggar Konvensi Jenewa. Israel juga membuat sejumlah penghalang, baik fisik, keuangan, dan hukum, termasuk untuk pendidikan tingginya, baik untuk warga Palestina di wilayahnya maupun bagi orang-orang di bawah pendudukannya.
Profesor Malcolm Levitt, anggota dari Royal Society dan ahli dalam resonansi magnetik di Universitas Southampton, yang ikut menandatangani surat kepada Hawking itu, mengatakan: "Israel memiliki kebijakan yang secara eksplisit membuat hidup tidak mungkin bagi penduduk non-Yahudi dan saya benar-benar tidak dapat menerimanya. Sebagai seorang ilmuwan, alat yang saya miliki untuk mencegahnya dan mendorong normalisasi situasi adalah dengan boikot." Ia mengaku bahwa ini adalah pilihan yang sulit karena Israel penuh dengan ilmuwan pintar yang juga rekan-rekannya.
Akademisi liberal David Newman, dekan fakultas humaniora dan ilmu sosial di Universitas Ben Gurion di Israel, Jumat 10 Mei 2013, memperingatkan bahwa boikot akademik semacam ini "hanya akan menghancurkan salah satu dari sangat sedikit ruang tersisa di mana rakyat Israel dan Palestina sebenarnya bisa bersama-sama".
Guardian | Abdul Manan
Berita terkait
Lee Young Ae Donasikan 50 Juta Won untuk Bantu Anak-anak di Gaza
22 November 2023
Donasi dari Lee Young Ae akan diberikan untuk mendukung perawatan medis bagi anak-anak di zona konflik jalur Gaza
Baca SelengkapnyaDikritik Bersikap Netral Atas Konflik Gaza, Selena Gomez Akan Tinggalkan Instagram
3 November 2023
Selena Gomez menghapus akun Instagram-nya, setelah dikritik karena komentarnya mengenai konflik Gaza
Baca SelengkapnyaElon Musk Belum Bisa Pasok Internet ke Gaza Lewat Starlink, Mengapa?
31 Oktober 2023
Meskipun layanan telekomunikasi telah pulih di Gaza, seruan untuk bantuan internet Starlink milik Elon Musk terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeadaan Warga dan Infrastruktur di Jalur Gaza dan Israel Setelah 8 Hari Konflik
16 Oktober 2023
Rumah Sakit Indonesia di Beit Lahiya, Jalur Gaza Utara merupakan salah satu bangunan yang hancur dengan kerusakan paling parah pada stasiun oksigen.
Baca SelengkapnyaSudah Lewat 8 Hari Konflik Hamas Vs Israel di Jalur Gaza dalam Angka
16 Oktober 2023
Bagaimana keadaan masyarakat dalam konflik Hamas vs Israel di Jalur Gaza? Korban jiwa dari sipil terus bertambah.
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Bagaimana Kelangsungan Hidup Warga Gaza?
13 Oktober 2023
Blokade total yang dilakukan oleh Israel semakin membuat puluhan ribu warga Jalur Gaza sengsara
Baca SelengkapnyaIsrael Blokade Total Jalur Gaza, Apa yang Dilakukannya?
13 Oktober 2023
Dalam menjalani hidupnya sehari-hari, sebagian warga Jalur Gaza juga sebenarnya bergantung pada Israel.
Baca SelengkapnyaTerjepit di Jalur Gaza
11 Oktober 2023
Jutaan warga sipil di Jalur Gaza, Palestina, kini terjebak di tengah pertempuran antara antara militer Israel dan kelompok Hamas.
Baca SelengkapnyaIsrael Melarang Minyak dan Gas Masuk ke Jalur Gaza
3 Agustus 2018
Menteri Pertahanan Israel, Avigdor Lieberman, mengeluarkan perintah pelarangan pasokan minyak dan gas masuk ke Jalur Gaza melalui Kerem Shalom.
Baca SelengkapnyaDikepung Israel, 80 Persen Pabrik di Gaza Palestina Tutup
18 Juli 2018
Akibat pengepungan Israel, 80 persen pabrik di Jalur Gaza Palestina tutup atau setidaknya semaput.
Baca Selengkapnya