TEMPO.CO, Yerusalem - Polisi Israel menahan ulama senior Palestina pada Rabu, 8 Mei 2013, setelah mereka menyerbu kediaman pemimpin agama di Yerusalem ini.
Kantor berita Palestina, Wafa, melaporkanMufti Palestina, Muhammad Hussein, digelandang ke ke kantor kepolisian Israel lantaran diduga terlibat dalam kerusuhan di kompleks Masjidil Aqsa di Kota Suci Yerusalem.
"Dia diintrograsi atas dugaan terlibat dalam kerusuhan di Temple Mount," kata juru bicara kepolisian, Micky Rosenfeld dalam sebuah pernyataan kepada pers.
"Sejumlah kursi berantakan di komunitas Yahudi di Temple Mount," ujarnya kepada AFP sehari sebelum insiden.
Hussein dibawa ke kantor kepolisan bersamaan dengan peringatan Yerusalem Day, perayaan penyatuan sejumlah kota di sektor sebelah timur wilayah Arab oleh Israel hasil kemenangan Perang Enam Hari pada 1967. Israel belakangan menganeksasi Yerusalem Timur yang tidak diakui oleh komunitas internasional.
Ribuan warga Israel berpawai dan konvoi di jalan-jalan sekiat kota pada Rabu, 8 Mei 2013. "Kami juga mengerahkan ribuan polisi di dalam dan sekitar Yerusalem derta Kota Tua guna persiapan perayaan tahunan," kata Rosenfeld.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.