Foto tahun ini dalam ajang World Press Photo, dimenangkan oleh karya Paul Hansen, seorang fotografer asal Swedia. Paul memotret jenazah dua orang anak di Gaza, Palestina yang tewas oleh serangan misil Israel saat sedang dibawa menuju masjid untuk disolatkan oleh keluarganya. Paul Hansen/worldpressphoto.org
TEMPO.CO, Kota Gaza - Seorang warga Palestina dilaporkan tewas dalam sebuah serangan udara jet tempur Israel di Kota Gaza, Senin, 29 April 2013.
Kabar mengenai gempuran udara tersebut dibenarkan oleh pejabat Hamas, pemegang kekuasaan di Jalur Gaza. Menurutnya, seorang anggota kelompok jihad Salafi bernama Haytham al-Misshal tewas akibat serangan itu.
Israel mengatakan Misshal merupakan "seorang jangkar gerakan teror" di Gaza dan beberapa kali terlibat dalam serangan roket ke Kota Eliat, yang terletak di sebelah selatan Israel.
Insiden serangan dilaporkan berlangsung menyusul kekerasan di perbatasan Israel-Gaza beberapa hari terakhir ini. Sebelumnya, militan Palestina menembakkan beberapa roket melintasi wilayah perbatasan ke dalam teritori Israel. Sebaliknya, tembakan tersebut dibalas Israel dengan gempuran udara.
Dua pekan lalu, dua roket ditembakkan dari Gurun Sinai, Mesir, basis kelompok militan, untuk menggempur Eliat yang sangat terkenal sebagai tujuan wisata turis asing di pantai Laut Merah, Israel.
Dalam sebuah pernyataan yang diterima media massa, Pasukan Pertahanan Israel (IDF)mengatakan Misshal adalah seorang ahli senjata, termasuk membuat roket dan bom berbeda dengan militan lainnya.
"Misshal juga terlibat dalam aksi teror terhadap warga sipil dan militer Israel, termasuk menyerang Eliat," tulis pernyataan IDF.
Israel dan militan Palestina di Gaza pernah berperang selama delapan hari pada November 2012, yang berakhir dengan kesepakatan kedua belah pihak guna menghentikan serangan udara dan roket. Gencatan senjata ini sempat berlangsung. Namun, kemudian kedua pihak yang berseteru ini tak mengindahkan lagi, sehingga adu nyalak senjata pecah kembali.
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.