Tamerlan Masuk Daftar Teroris 18 Bulan Lalu

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 25 April 2013 19:56 WIB

Foto tersangka Tamerlane Tsarnaev yang diambil tahun 2009. dailymail.co.uk

TEMPO.CO, Washington - Nama pelaku pemboman Boston, Tamerlan Tsarnaev, ternyata sudah ditambahkan ke database teroris oleh pemerintah federal 18 bulan sebelum ledakan pekan lalu. Fakta ini makin menambah tekanan pada pemerintah yang kini menghadapi kritik karena gagal mencegah serangan mematikan itu.


Seorang pejabat AS mengatakan kepada Associated Press bahwa Tamerlan Tsarnaev, 26 tahun, yang tewas dalam baku tembak dengan polisi, sudah diendus sejak beberapa tahun lalu. CIA membuat permintaan untuk menambahkan namanya ke database teroris setelah pemerintah Rusia menghubungi badan itu dengan kekhawatiran bahwa ia telah menjadi pengikut gerakan Islam radikal.


Sekitar enam bulan sebelumnya, FBI telah menyelidiki Tsarnaev, juga atas permintaan Rusia. Namun FBI tidak menemukan hubungan pria yang sedang dalam proses memperoleh kewarganegaraan AS ini dengan terorisme, kata para pejabat itu.


Pejabat lain mengatakan kepada Associated Press bahwa Tamerlan Tsarnaev juga terdaftar dalam database Departemen Keamanan Dalam Negeri, yang disebut Treasury Enforcement Communications System, atau Tecs. Daftar ini digunakan untuk memantau tersangka teror yang keluar dan masuk AS.


Pada bulan Januari dan Juli 2012, ketika ia melakukan perjalanan ke Rusia dan kembali lagi, sistem Tecs mengirim peringatan ke FBI. Namun badan ini menutup penyelidikan atas Tsarnaev karena tidak menemukan bukti ia terkait dengan kelompok teroris.


Advertising
Advertising

Sebuah tim investigasi AS melakukan perjalanan ke provinsi Dagestan di Rusia pada Selasa untuk menanyai orang tua Tsarnaev, Anzor Tsarnaev dan Zubeidat Tsarnaeva. Pejabat sedang menyelidiki perjalanan Tamerlan ke Rusia pada tahun 2012 dan apakah ia bertemu ekstrimis selama kurun waktu itu. Anzor Tsarnaev dan Zubeidat Tsarnaeva mengatakan kepada kantor berita Rusia bahwa mereka akan terbang ke AS pada hari Kamis.


Beberapa politisi AS telah mengkritik kegagalan FBI mencegah aksi pemboman dalam ajang Boston Marathon. Senator Republik Lindsey Graham menuduh badan ini sengaja "menjatuhkan bola".

GUARDIAN | TRIP B

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya