TEMPO.CO, Watertown - Komisaris Polisi Boston, Edward F. Davis, mengatakan bahwa pria yang sekarang dikenal sebagai tersangka bom Boston Maraton- yang terlihat dalam foto yang dirilis Kamis 18 April 2013 mengenakan topi baseball putih - adalah orang yang sedang dicari FBI.
Polisi mengatakan, pria itu diyakini tersangka yang benar-benar menjatuhkan bom di garis finis lomba. Sebelumnya, polisi telah merilis dua identitas pria yang diduga pelaku dalam ledakan bom Boston Maraton. "Kami percaya ini teroris," kata Davis kepada wartawan pagi ini waktu setempat. "Kami percaya pria ini ada di kerumunan (lomba maraton) untuk membunuh orang."
Kini polisi memperingatkan warga di East Watertown untuk tinggal di rumah mereka, dan tidak membuka pintu kecuali mereka melihat seorang polisi berseragam di luar. Mereka mengatakan, pengemudi kendaraan tidak boleh berhenti di daerah sekitar dibatasi, Laurel, dan jalan-jalan di Arsenal.
Menurut Kolonel Polisi Timothy Alben, polisi mencium keberadaan pengebom Boston setelah terjadi kekacauan di MIT. Polisi menerima laporan dari perampokan sebuah toko di Kendall Square dekat MIT. Beberapa menit kemudian, petugas polisi MIT, yang belum diidentifikasi, ditembak beberapa kali di dekat dengan Gedung 32, yang lebih dikenal dengan sebutan Stata Center di kampus MIT. Perwira itu dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Massachusetts.
Beberapa waktu kemudian, dua pria itu menyandera SUV Mercedes. Pemiliknya berhasil melarikan diri di sebuah pompa bensin di Memorial Drive. SUV melanjutkan keluar Memorial Drive menuju Watertown yang kemudian dikejar polisi. Pada satu titik pengejaran, kedua tersangka menembaki polisi Watertown dan polisi lainnya. Satu polisi yang ditembak sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit Boston.
Selama tembak-menembak itu, satu tersangka terluka dan berhasil ditangkap. Dr Richard Wolfe mengatakan, pria itu dibawa ke ruang gawat darurat Beth Israel Deaconess Medical Center sekitar 01:10 waktu setempat. "Pria itu mengalami luka tembak," kata Wolfe kepada wartawan. "Kami yakin, ini kombinasi beberapa luka tembak." Pria itu dinyatakan meninggal pada pukul 1:35 waktu setempat. Rumah sakit mengatakan mereka tidak tahu namanya.
BOSTON.COM| ANTO
Topik Hangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo
Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi
Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV
Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot
Jokowi Dilarang 'Nyapres'
Jokowi Tak Suka Ujian Nasional
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya