Ini Awal Terungkapnya Keberadaan Pengebom Boston

Reporter

Editor

Nur Haryanto

Jumat, 19 April 2013 18:19 WIB

Gambar yang dambil dari video rilisan FBI pada Kamis (18/4) ini, memperlihatkan tersangka nomor 1 (depan), bertopi hitam, dan tersangka nomor 2, bertopi putih (belakang kanan), berjalan berdekatan di antara kerumunan massa di Boston, Amerika Serikat, Senin (15/4), sebelum terjadinya ledakan bom di Boston Marathon. AP/FBI

TEMPO.CO, Watertown - Komisaris Polisi Boston, Edward F. Davis, mengatakan bahwa pria yang sekarang dikenal sebagai tersangka bom Boston Maraton- yang terlihat dalam foto yang dirilis Kamis 18 April 2013 mengenakan topi baseball putih - adalah orang yang sedang dicari FBI.

Polisi mengatakan, pria itu diyakini tersangka yang benar-benar menjatuhkan bom di garis finis lomba. Sebelumnya, polisi telah merilis dua identitas pria yang diduga pelaku dalam ledakan bom Boston Maraton. "Kami percaya ini teroris," kata Davis kepada wartawan pagi ini waktu setempat. "Kami percaya pria ini ada di kerumunan (lomba maraton) untuk membunuh orang."

Kini polisi memperingatkan warga di East Watertown untuk tinggal di rumah mereka, dan tidak membuka pintu kecuali mereka melihat seorang polisi berseragam di luar. Mereka mengatakan, pengemudi kendaraan tidak boleh berhenti di daerah sekitar dibatasi, Laurel, dan jalan-jalan di Arsenal.

Menurut Kolonel Polisi Timothy Alben, polisi mencium keberadaan pengebom Boston setelah terjadi kekacauan di MIT. Polisi menerima laporan dari perampokan sebuah toko di Kendall Square dekat MIT. Beberapa menit kemudian, petugas polisi MIT, yang belum diidentifikasi, ditembak beberapa kali di dekat dengan Gedung 32, yang lebih dikenal dengan sebutan Stata Center di kampus MIT. Perwira itu dinyatakan meninggal di Rumah Sakit Umum Massachusetts.

Beberapa waktu kemudian, dua pria itu menyandera SUV Mercedes. Pemiliknya berhasil melarikan diri di sebuah pompa bensin di Memorial Drive. SUV melanjutkan keluar Memorial Drive menuju Watertown yang kemudian dikejar polisi. Pada satu titik pengejaran, kedua tersangka menembaki polisi Watertown dan polisi lainnya. Satu polisi yang ditembak sekarang dalam kondisi kritis di rumah sakit Boston.

Selama tembak-menembak itu, satu tersangka terluka dan berhasil ditangkap. Dr Richard Wolfe mengatakan, pria itu dibawa ke ruang gawat darurat Beth Israel Deaconess Medical Center sekitar 01:10 waktu setempat. "Pria itu mengalami luka tembak," kata Wolfe kepada wartawan. "Kami yakin, ini kombinasi beberapa luka tembak." Pria itu dinyatakan meninggal pada pukul 1:35 waktu setempat. Rumah sakit mengatakan mereka tidak tahu namanya.

BOSTON.COM| ANTO

Topik Hangat:

Ujian Nasional
| Bom Boston | Lion Air Jatuh | Serangan Penjara Sleman | Harta Djoko Susilo

Berita Terpopuler:
Kena Gusur, Warga Waduk Pluit Marah pada Jokowi

Begini Tampang Tersangka Bom Boston sesuai CCTV

Lion Air Jatuh, Boeing Beri Penghargaan Pilot

Jokowi Dilarang 'Nyapres'

Jokowi Tak Suka Ujian Nasional

Berita terkait

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

7 Februari 2021

Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia

Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.

Baca Selengkapnya

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

6 Februari 2021

Orient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua

Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020

Baca Selengkapnya

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

4 Februari 2021

Tidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat

Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.

Baca Selengkapnya

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

3 Februari 2021

Keluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge

Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.

Baca Selengkapnya

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

3 Februari 2021

Krisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan

Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

30 Januari 2021

Amerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah

Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.

Baca Selengkapnya

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

30 Januari 2021

Tutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol

Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

29 Januari 2021

Amerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan

Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.

Baca Selengkapnya

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

29 Januari 2021

Amerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19

Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19

Baca Selengkapnya

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

27 Januari 2021

Jenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran

Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran

Baca Selengkapnya