Pengadilan Perintahkan Musharraf Ditahan

Reporter

Kamis, 18 April 2013 15:54 WIB

Mantan Presiden Pakistan Pervez Musharraf berbicara dalam sebuah wawancara dengan Reuters di Dubai (8/1). REUTERS/Jumana El Heloueh

TEMPO.CO, Islamabad - Pengadilan Pakistan memerintahkan bekas Presiden Pervez Musharraf ditahan sehubungan dengan perlawanannya terhadap pengadilan pada 2007, ketika dia masih berkuasa. Demikian keterangan juru bicara Musharraf, Saima Ali Dada, kepada media.

Pengadilan Tinggi Islamabad, pada Kamis, 18 April 2013, memerintahkan Musharraf ditahan terkait dengan tuduhan pengkhianatan terhadap negara saat dia memecat seorang hakim senior. Dia juga menyatakan negara dalam keadaan darurat demi keberlangsungan kekuasaannya.

"Pengadilan Tinggi Islamabad menolak uang jaminan Musharraf dan memerintahkan dia ditahan sejak hari ini," kata Mohammad Amjad, Sekretaris Jenderal Partai Liga Muslim Pakistan (APML), kepada Reuters. Musharraf adalah pemimpin Partai Liga.

Musharraf hadir dalam persidangan saat majelis hakim Pengadilan Tinggi menyampaikan perintah penahahan terhadap dirinya. Sebelumnya, majelis hakim menolak uang jaminan yang disampaikan tim pengacara Musharraf.

Polisi tak segera menahannya sesuai perintah pengadilan, Musharraf langsung meninggalkan gedung pengadilan diapit ketat para pengawalnya dengan kendaraan. Pejabat kepolisian, Ali Asghar, mengatakan mereka telah mengerahkan sejumlah personel kepolisian di gedung pengadilan, tetapi pengawal Musharraf melarikannya dan memasukkan yang bersangkutan ke dalam mobil sebelum mereka menahannya.

Koresponden BBC, M. Ilyas Khan, melaporkan dari Islamabad, meskipun tidak ada konvernsi tertulis, biasanya setiap tersangka yang diseret ke meja hijau tangannya selalu diborgol.

Juru bicara Musharraf, Saima Ali Dada, mengatakan tim penasihat hukumnya akan memutuskan langkah selanjutnya. Masih ada satu langkah hukum lagi, Musharraf bisa kasasi ke Mahkamah Agung guna membatalkan keputusan Pengadilan Tinggi.

Mantan Panglima Angkatan Besenjata ini kembali ke Pakistan bulan lalu setelah selama empat tahun hidup di pengasingan guna mengikuti pemilihan umum pada 11 Mei 2013, meskipun kemungkinan dia bakal meringkuk dalam kerangkeng besi dan mendapatkan ancaman pembunuhan dari Taliban Pakistan.

Panitia pemilihan umum telah mengeluarkan pelarangan terhadap Musharraf untuk menjadi anggota Dewan Nasional (DPR) pada awal pekan ini dan berlaku efektif. Dia juga dilarang berdiri di arena pemilu.

AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL


Topik Terhangat:
Ujian Nasional | Bom Boston | Lion Air Jatuh | Kasus Cebongan

Baca juga:

EDISI KHUSUS Tipu-Tipu Jagad Maya

Sunah Rasul Hakim Setyabudi dan Gratifikasi Seks

Sopir Hakim Setyabudi Tak Tahu Suap Seks Bosnya

@SBYudhoyono Follow Artis-artis Ini

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya