Perhatian AS Bisa Pindah dari Afganistan ke Indonesia

Reporter

Editor

Senin, 14 Juli 2003 10:43 WIB

TEMPO Interaktif, Washington:Deputi Menteri Pertahanan AS, Paul D Wolfowitz, mengatakan Amerika Serikat bisa memindahkan perhatian kepada wilayah yang melindungi kelompok teroris seperti Indonesia, Filipina, Somalia, dan Yaman. Tapi, kepada harian New York Times edisi Selasa (8/1), bekas duta besar untuk Indonesia ini mengatakan tipis kemungkinan untuk melakukan tindakan militer ke Indonesia karena “wilayahnya begitu luas dan terpisah-pisah”. Masalah di Indonesia, kata Wolfowitz, muncul karena pertikaian antar agama di Sulawesi dan Maluku. “Di wilayah tersebut pemerintah sangat lemah,” kata Wolfowitz. “Anda melihat potensi ekstrimis Muslim dan teroris menemukan tempat kecil di negeri itu.” Ia mengatakan masalah yang adalah tidak cukup kekuatan militer untuk melindungi penduduk lokal dan melindungi warga lokal. Militer juga belum bisa melindungi kondisi sehingga stabil dan membuat tindakan terorisme hilang. Ia mengatakan, meskipun pemerintah Indonesia menyatakan bersedia menghancurkan terorisme, tapi mereka mencemaskan kehilangan dukungan dari warga Muslim. Amerika Serikat siap memberi bantuan, meskipun Pentagon dibatasi langkahnya untuk kerjasama militer karena tuduhan pelanggaran HAM oleh militer Indonesia. Pembatasan ini, kata Wolfowitz, “Benar-benar harus ditinjau ulang setelah kejadian 11 September.” Dalam wawancara tersebut, Wolwofitz mengatakan bahwa perhatian utama Amerika Serikat saat ini masih Afganistan. Untuk kelanjutkan apa yang Amerika Serikat sebut “perang terhadap terorisme”, Pentagon bisa menghindari Irak yang secara politis lebih sulit. Karena itu, selain Indonsia, Amerika Serikat bisa bertindak ke negara yang bersahabat, seperti Filipina. Amerika Serikat juga bisa bertindak di Somalia dan Yaman, karena negaranya kekurangan peralatan untuk menghancurkan mereka. Di Filipina, pemerintah setempat kesulitan menghancurkan kelompok Abu Sayyaf, yang dikenal terkait dengan Al Qaida. Saat ini militer Amerika Serikat telah memulai pasukan kontrateroris Filipina. (New York Times/Nurkhoiri)

Berita terkait

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

8 menit lalu

Sri Mulyani: Meski Kurs Rupiah Melemah, Masih Lebih Baik dibanding Baht dan Ringgit

Menkeu Sri Mulyani mengatakan, nilai tukar rupiah pada triwulan I 2024 mengalami depresiasi 2,89 persen ytd sampai 28 Maret 2024.

Baca Selengkapnya

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

9 menit lalu

Profiil 14 Bakal Calon Rektor Unpad, Ada Dosen dari Universitas Sebelas April

Panitia Pemilihan Rektor Unpad sudah menetapkan 14 bakal calon dari total 16 pendaftar. Profilnya beragam, mulai dari wakil dekan hingga dosen.

Baca Selengkapnya

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

9 menit lalu

Puncak Hardiknas 2024, Nadiem Singgung 5 Tahun Perjalanan Merdeka Belajar

Perayaan Hardiknas 2024 bertepatan dengan peringatan gerakan Merdeka Belajar dari Kemendikbudristek.

Baca Selengkapnya

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

16 menit lalu

Respons Isu Efek Langka Vaksin AstraZeneca, Budi Gunadi: Benefitnya Jauh Lebih Besar

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin buka suara soal efek samping langka dari vaksin AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

17 menit lalu

Penumpang Ketahuan Bawa Ular saat akan Naik Pesawat, Disembunyikan di Celana

Keamanan bandara menggunakan Advanced Imaging Technology (AIT) untuk mendeteksi kejanggalan pada penumpang itu sebelum naik pesawat.

Baca Selengkapnya

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

17 menit lalu

PBB: Serangan Terbaru Israel Bisa Hapus 44 Tahun Pembangunan Manusia di Gaza

Jika perang terus berlanjut selama sembilan bulan, kemajuan yang dicapai selama 44 tahun akan musnah. Kondisi itu akan membuat Gaza kembali ke 1980

Baca Selengkapnya

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

17 menit lalu

KPK Bilang Kasus SYL Berpotensi Meluas ke TPPU, Apa Alasannya?

Menurut KPK, keluarga SYL dapat dijerat dengan hukuman TPPU pasif jika dengan sengaja turut menikmati uang hasil kejahatan.

Baca Selengkapnya

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

19 menit lalu

Pelatih Radhi Shenaishil: Timnas Irak U-23 Layak Tampil di Olimpiade Paris 2024

Setelah mengalahkan Timnas Indonesia, pelatih Irak U-23 Radhi Shenaishil menilai bahwa timnya layak melaju ke Olimpiade Paris 2024.

Baca Selengkapnya

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

21 menit lalu

Ahok Kritik Penonaktifan NIK KTP Jakarta: Jangan Merepotkan Orang

Bulan lalu, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil (Dukcapil) DKI Jakarta mengajukan penonaktifan terhadap 92.493 NIK warga Jakarta ke Kemendagri.

Baca Selengkapnya

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

28 menit lalu

Asal-usul Turnamen Piala Thomas dan Uber

Laga Piala Thomas dan Piala Uber berlangsung di Chengdu High-tech Zone Sports Center Gymnasium, Chengdu, Cina, sejak 28 April 2024

Baca Selengkapnya