NATO Pantau Situasi Semenanjung Korea

Reporter

Jumat, 12 April 2013 12:53 WIB

Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un (tengah) memimpin pertemuan operasi darurat mengenai kemampuan tembak Pasukan Roket Strategis Tentara Rakyat Korea di Komando Tertinggi, Pyongyang, (29/3). Korea Utara menempatkan roket untuk menyerang pangkalan militer Amerika Serikat di Korea Selatan dan Pasifik. REUTERS/KCNA

TEMPO.CO, Yekaterinburg - Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) terus memantau situasi keamanan di Semenanjung Korea yang makin memanas setelah Korea Utara mengancam akan meluncurkan peluru kendali ke negara-negara yang mereka anggap sebagai ancaman, seperti Amerika Serikat, Jepang, dan Korea Selatan.

Meski demikian, NATO tetap menjaga jarak untuk menjaga posisinya sebagai pihak luar dan tidak campur tangan dalam negosiasi untuk meredakan ketegangan di wilayah itu.

“Sampai sekarang, NATO tidak terlibat langsung dengan segala bentuk perundingan yang tengah berjalan. Kami masih berperan sebagai pengamat,” kata Direktur Biro Informasi NATO di Moskow, Robert Pszczel, saat memberi kuliah umum di Universitas Federal Ural, Yekaterinburg, Kamis, 11 April 2013.

Amerika Serikat, Rusia, Cina, Jepang, dan Korea Selatan terus mendekati Pyongyang. Keamanan regional Asia Timur menjadi bagian penting dalam agenda menjaga perdamaian dunia. “Apabila ancaman Korea Utara benar-benar terjadi, itu bisa merusak stabilitas regional yang akhirnya mengganggu keamanan internasional. Karena itu, kita harus bekerja sama untuk menjaga keamanan wilayah,” kata Pszczel.

Amerika Serikat, yang merupakan tulang punggung NATO, bereaksi dengan meningkatkan pengawasan terhadap aktivitas militer di Korea Utara.
Pentagon mengatakan ancaman dan aktivitas militer Korea Utara sudah mendekati garis bahaya. Korea Selatan meningkatkan status peringatan mereka terhadap Korea Utara ke level “ancaman vital”, mengingat tetangganya itu bisa kapan saja meluncurkan peluru kendalinya. Sementara itu, Jepang mengaktifkan sistem pertahanannya dengan memasang rudal patriot di sekitar Tokyo.

Pekan lalu Korea Utara sudah memberikan peringatan bagi para perwakilan diplomatik negara asing di Pyongyang untuk melakukan evakuasi berkaitan dengan isu peluncuran peluru kendali. Muncul spekulasi bahwa Korea Utara bisa meluncurkan rudal pada 15 April 2013 bertepatan dengan perayaan hari lahir mantan pemimpin mereka Kim Il-sung. Laporan intelijen Korea Selatan menyebutkan bahwa Korea Utara sudah menyiapkan dua rudal jarak menegah yang punya jangkauan hingga 4.000 kilometer di pantai timur. Korea Utara dikatakan tidak mengindahkan peringatan sekutunya, Cina, untuk tidak melakukan tindakan provokasi apa pun. (Baca: Pyongyang Dipastikan Tidak Menyerang pada 14 April)

GABRIEL TITIYOGA (YEKATERINBURG)

Berita Lainnya:
Pyongyang Dipastikan Tidak Menyerang pada 14 April
Krisis Korea Dibicarakan di Pertemuan G-8
Korea Utara Minta Warga Asing di Selatan Hengkang
Amerika Yakin Korea Utara Siapkan Misil

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya