Singapura Minta AS Ganjal Pertumbuhan Cina di Asia  

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Kamis, 4 April 2013 19:08 WIB

Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono (keempat kanan) bersama (dari kiri-kanan) Presiden Filipina Benigno S. Aquino III, Perdana Menteri (PM) Singapura Lee Hsien Loong, PM Thailand Yingluck Shinawatra, PM Vietnam Nguyen Tan Dung, PM India Manmohan Singh, PM Kamboja Hun Sen, Sultan Brunei Darussalam Haji Hassanal Bolkiah, PM Laos Thongsing Thammavong, perwakilan dari Malaysia dan perwakilan dari Myanmar berfoto bersama sebelum berlangsungnya KTT ASEAN-India ke-10 tahun 2012 di Peace Palace, Phnom Penh, Kamboja, Senin (19/11). ANTARA/Widodo S. Jusuf

TEMPO.CO, Washington - Singapura menganggap Amerika Serikat tidak melakukan banyak hal untuk menghadapi tantangan ekonomi dari Cina, yang meningkat pesat. Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Washington menegaskan, Asia ingin Amerika Serikat dan kepemimpinannya menstabilkan wilayah tersebut, tetapi kini mereka justru berada jauh di belakang Cina, terutama dalam hal hubungan ekonomi dan perdagangan.

"Selama dekade terakhir, Cina telah menjadi mitra dagang utama dari hampir semua negara Asia Tenggara, termasuk sekutu AS seperti Filipina dan Thailand," katanya, dalam jamuan makan malam di Washington menghadiri undangan Kamar Dagang AS dan AS-ASEAN Business Council.

Langkah pertama AS untuk mulai mengatasi kebangkitan Cina, menurut Lee, adalah dengan mengadopsi strategi perdagangan yang lebih aktif terhadap ASEAN. "Di Asia, perdagangan adalah strateginya," katanya.

Singapura memiliki hubungan yang kuat dengan Washington dan Beijing. Kunjungannya ke Washington adalah untuk mengadvokasi hubungan yang lebih kuat dan lebih saling percaya antara dua raksasa dalam urusan keamanan dan ekonomi di Asia.

Lee adalah pemimpin Asia ketiga yang berkunjung ke Washington setelah Obama menjabat kembali untuk kedua kalinya. Sebelumnya, Obama mengundang perdana menteri baru Jepang, Shinzo Abe, tak lama seusai pelantikannya. Adapun Sultan Brunei mengunjungi Washington bulan lalu, dan presiden baru Korea Selatan dijadwalkan mengunjungi Gedung Putih pada Mei mendatang.

REUTERS | TRIP B

Topik Terhangat Tempo:
EDISI KHUSUS Guru Spiritual Selebritas || Serangan Penjara Sleman || Harta Djoko Susilo|| Nasib Anas



Berita terkait

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

24 Oktober 2017

Singapura Batasi Penggunaan Mobil Pribadi di Jalan Raya

Singapura terus membatasi jumlah mobil pribadi dan sepeda motor yang melintas di jalan raya.

Baca Selengkapnya

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

15 September 2017

Pengamanan Ketat Apartemen Pribadi Presiden Halimah Yacob Dimulai

Tetangga Halimah Yacob mengaku senang memiliki tetangga seorang Presiden Singapura.

Baca Selengkapnya

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

13 September 2017

Halimah Yacob Dapat Ucapan Selamat dari PM Singapura Lee

Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong, melalui akun Facebooknya mengucapkan selamat kepada Halimah Yacob, presiden terpilih.

Baca Selengkapnya

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

5 April 2017

Singapura Deportasi Khatib Jumat Penyebar Kebencian  

Pemerintah Singapura mendeportasi seorang khatib salat Jumat asal India yang menyebarkan kebencian terhadap umat Kristen dan Yahudi saat khotbah.

Baca Selengkapnya

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

3 April 2017

Khatib Jumat Suarakan Permusuhan Didenda dan Minta Maaf

Khatib Jumat di satu masjid di Singapura, Nalla Mohamed Abdul Jameel bayar denda Rp 38,1 juta dan minta maaf atas kotbahnya menyuarakan permusuhan.

Baca Selengkapnya

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

21 Maret 2017

Singapura Salip Silicon Valley untuk Kembangkan Bakat Startup

Singapura menyalip Silicon Valley untuk iklim terbaik bagi pengembangan bakat startup. Ini hasil survei Startup Genome terbaru.

Baca Selengkapnya

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

3 Maret 2017

Singapura Akan Bangun Pusat Latihan Militer Modern

Angkatan Bersenjata Singapura (SAF) akan segera membangun pusat latihan militer modern di dalam negeri guna menunjang kemampuan pertahanan negara itu.

Baca Selengkapnya

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

3 Maret 2017

Ribuan Ayah di Singapura Ikut Cuti Rawat Anak dan Dibayar

Sudah 11.300 ayah di Singapura mengajukan diri mengikuti program cuti merawat anak dengan mendapat tunjangan pemerintah.

Baca Selengkapnya

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

2 Februari 2017

Dua Warga Bangladesh Ditangkap Saat Berenang Masuk Singapura  

Dua pria warga Bangladesh ditangkap setelah berenang memasuki wilayah Singapura.

Baca Selengkapnya

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

9 Desember 2016

Wow, Bos Hadiahi Semua Karyawannya Liburan ke Maladewa

Presiden perusahaan Martial Art Evolve menghadiahi semua karyawannya liburan mewah ke Maladewa sebagai ucapan terima kasihnya di akhir tahun ini.

Baca Selengkapnya