Sejumlah tentara Prancis dengan sebuah tank Sagaie di pos observasi di luar Sevare, 620 km utara Bamako, Mali, Kamis (24/1). AP/Jerome Delay
TEMPO.CO, Bamako - Pasukan pemerintah Mali didukung jet tempur Prancis bertempur melawan serbuan pemberontak di Timbuktu, setelah pemberontak menggunakan bom bunuh diri mobil untuk menyusup ke kota padang pasir ini. Demikian keterangan sejumlah sumber, Ahad, 31 Maret 2013.
Dalam aksi adu tembak di kota pusat perdagangan Sahara, sekitar 1.000 kilometer dari ibu kota Bamako, Ahad, jelas sumber, seorang serdadu Mali dan tiga pemberontak diyakini tewas.
Sebuah komunike yang dikeluarkan pemerintah, Ahad petang waktu setempat, 31 Maret 2013, menyebutkan, sedikitnya seorang anggota militer Mali tewas dan empat lainnya luka-luka dalam pertempuran. Sedangkan di pihak pemberontak 21 orang tewas.
"Pertempuran dimulai setelah sebuah bom bunuh diri mobil meledak sekitar pukul 22.00 waktu setempat (22.00 GMT pada Sabtu, 30 Maret 2013). Ledakan ini untuk mengalihkan perhatian militer dan memungkinkan sekelompok jihadis menyusup ke kota pada malam hari," jelas Kapten Modibo Naman Traore dari angkatan bersenjata Mali.
Gambar-gambar eksklusif yang diperoleh Al Jazeera dari Kidal, kota lainnya di utara Mali, menunjukkan, sedikitnya dua pejuang dari Tuareg terluka selama bentrok senjata berlangsung.
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.