TEMPO.CO, ROMA — Menteri Luar Negeri Italia Giulio Terzi mengumumkan pengunduran dirinya di hadapan anggota parlemen, Selasa lalu. Terzi menegaskan langkah ini terpaksa ditempuh sebagai protes atas keputusan pemerintah Italia mengembalikan dua marinir untuk menjalani sidang di India atas dakwaan pembunuhan dua nelayan.
“Saya tidak bisa menjadi bagian dari pemerintahan ini,” kata Terzi.
Kepada anggota parlemen, diplomat karier ini menyatakan pemerintah mengetahui keputusannya untuk menolak permintaan India pada 11 Maret lalu. Namun, pemerintah akhirnya memilih mengembalikan Massimiliano Latorre dan Salvatore Girone untuk menghentikan krisis diplomatik dengan India.
“Keputusan ini sebagai bentuk solidaritas kepada kedua marinir,” kata Terzi menambahkan. Sebagai negara besar, Terzi mengkhawatirkan kecenderungan ultranasionalis yang berkembang di India.
Mario Monti, yang menjabat sebagai Perdana Menteri sementara, terkejut atas pernyataan Terzi. Agar tak terjadi kekosongan kepemimpinan diplomatik, Presiden Italia, Giorgio Napolitano, meminta Monti menjabat sebagai menteri luar negeri. Upaya ini dilakukan hingga pemerintahan baru hasil pemilihan umum bulan lalu terbentuk.
Konflik ini bermula saat Latorre serta Girone, yang tergabung dalam tim keamanan militer sebuah kapal kargo, menembak dua nelayan India tahun lalu. Kedua marinir mengaku terpaksa menembak karena mengira para nelayan adalah bajak laut.
Setelah beberapa kali persidangan di India, keduanya mendapat izin untuk kembali ke Italia agar dapat merayakan Natal dan memilih dalam pemilu. Berkat jaminan khusus dari Duta Besar Italia untuk India, Danielle Mancini, keduanya diizinkan kembali hingga 24 Februari.
Tapi Terzi mengumumkan Italia tidak akan mengembalikan kedua marinir tersebut ke India. Menurut dia, insiden penembakan terjadi di zona perairan internasional. Sehingga, ujar Terzi, India tidak memiliki hak untuk mengadili warga negaranya.
Pernyataan itu membuat berang India. Mahkamah Agung India sempat melarang Mancini bepergian keluar India hingga kedua marinir kembali. Setelah mendapat jaminan bahwa kedua warganya tidak didakwa hukuman mati, Italia kemudian memutuskan mengembalikan mereka ke India.
WALL STREET JOURNAL | WASHINGTON POST | SITA PLANASARI AQUADINI
Berita terkait
Esti Andayani, Dubes RI Perempuan Pertama untuk Italia
20 Mei 2017
Dubes Esti Andayani menyerahkan surat kepercayaan kepada Presiden Italia Sergio Mattarella.
Baca SelengkapnyaTerbongkar, Penampungan Imigran Dikelola Mafia Selama Satu Dekade
16 Mei 2017
Polisi Italia mengungkapkan salah satu pusat penampungan imigran terbesar di Italia berada dalam cengkeraman mafia selama lebih dari satu dekade
Baca SelengkapnyaWali Kota Italia Beri Rp 30 Juta Jika Mau Tinggal di Kota Ini
10 Mei 2017
Wali kota Italia beri uang Rp 30 juta bagi siapa saja yang mau tinggal di kota sepi di Bormida.
Baca SelengkapnyaItalia Selamatkan 3.000 Pengungsi Afrika di Laut Mediterania
7 Mei 2017
Hingga tahun ini sekitar 43 ribu pengungsi dan pendatang tiba di Eropa melalui laut, lebih dari 1.000 orang meninggal.
Baca SelengkapnyaPerempuan Tertua di Dunia Meninggal di Usia 117 Tahun
16 April 2017
Emma Morano diyakini adalah orang terakhir di dunia yang lahir pada 1800-an.
Baca SelengkapnyaHakim Bebaskan Terdakwa Pemerkosa karena Korban Tidak Menangis
25 Maret 2017
Hakim di Turin, Italia, membebaskan terdakwa kasus perkosaan seorang wanita dari tuntutan hukum. Alasannya, wanita itu tidak menangis.
Baca SelengkapnyaUskup Sisilia Haramkan Anggota Mafia Jadi Ayah Baptis
20 Maret 2017
Seorang uskup agung di Sisilia melarang setiap anggota mafia
menjadi ayah baptis bagi setiap anak yang menerima sakramen
pembaptisan di keuskupannya
Tunawisma Dibakar Hidup-Hidup, Polisi Italia Buru Pelaku
12 Maret 2017
Polisi memburu pelaku pembakaran terhadap seorang tunawisma yang tewas karena dibakar hidup-hidup di Kota Palermo, Sisilia, Italia.
Baca SelengkapnyaDubes Parengkuan Terima Penghargaan dari La Sponda
23 Desember 2016
Dubes Parengkuan dinilai sebagai figur yang memajukan hubungan Indonesia-Italia.
Baca SelengkapnyaPromosi Gencar ITPC Milan Tingkatkan Ekspor RI ke Italia
19 Desember 2016
Dari pameran saja, total potensi perdagangan mencapai 1,52 juta Euro (Rp 21,23 miliar)
Baca Selengkapnya