Iklan Kondom di TV Kenya Ditarik, Diprotes Ulama  

Reporter

Kamis, 21 Maret 2013 17:12 WIB

Ilustrasi kondom. Eddystone.org.uk

TEMPO.CO, Nairobi - Sebuah iklan penggunaan kondom di televisi Kenya terpaksa ditarik dari tayangan layar kaca karena diprotes ulama dan tokoh gereja.

Menurut tokoh gereja dan ulama Islam, iklan tersebut justru mendorong perilaku seks bebas, bukan demi mencegah persebaran penyakit HIV/Aids.

Dalam iklan yang disponsori oleh Kementerian Kesehatan Kenya itu, digambarkan seorang wanita sedang berselingkuh di luar nikah menggunakan kondom.

Pejabat Kementerian Kesehatan Kenya, Peter Cherutich, mengatakan kepada BBC, iklan tersebut sengaja diluncurkan oleh pemerintah, sebab di Kenya lebih dari 30 persen pasangan menikah berselingkuh dengan orang lain. Seperti disebutkan oleh PBB, sekitar 1,6 juta orang dari 41,6 juta penduduk Kenya telah terjangkit penyakit HIV.

Uskup Gereja Anglikan Kenya, Julius Kalu, mengatakan kepada koran Kenya's Daily Nation, "Iklan yang ditayangkan secara bebas di stasiun televisi pada jam-jam utama sama dengan menganjurkan peselingkuhan dan seks di kalangan murid sekolah."

"Ada cara terbaik untuk menyampaikan informasi kepada masyarakat. Yang sekarang ditayangkan itu gagal," kata Uskup Kalu.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC Afrika, Dr Cherutich mengatakan, untuk sementara iklan tersebut ditarik. Namun, dia tidak meminta maaf atas pesan yang disampaikan oleh iklan tersebut. Sebab, ia menjelaskan, esensi dari iklan itu adalah menyampaikan pesan kepada masyarakat agar menggunakan kondom demi mencegah tersebarnya penyakit HIV/AIDS.

Sebuah survei menunjukkan bahwa 20 persen hingga 30 persen pasangan suami-istri di Kenya telah berselingkuh. "Mayoritas tidak menggunakan kondom," kata Dr Cherutich, yang juga menjabat sebagai Wakil Direktur Kenya's National Aids and STI Control Programme.

Sementara itu, badan keagamaan Kenya, Dewan Imam dan Ulama Kenya (CIPK), juga mengutuk iklan tayangan televisi berdurasi satu menit itu.

"Iklan tersebut menggambarkan bangsa ini seperti Sodom dan Gomorra, yang tidak menghargai lembaga pernikahan dan keluarga," kata Sheikh Mohammed Khalifa kepada koran Kenya's Business Daily.

Koresponden BBC, Anne Soy, di Ibu Kota Nairobi, melaporkan, banyak warga konservatif Kenya mendukung sikap para pemimpin agama dalam menentang iklan televisi.

BBC | CHOIRUL

Berita lain:

Sesal Pria yang Tato Wajahnya dengan Situs Porno

Israel Akan Minta Obama Bebaskan Mata-matanya

'Minum' Solar, Mobil Kepresidenan Obama Mogok

Pollard, Analis AS yang Jadi Mata-mata Israel

Amerika Terbangkan Bomber B-52s ke Korea Selatan

Berita terkait

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

13 Agustus 2017

Pemilu Kenya Memanas, 11 Warga Dilaporkan Tewas

Komisi Nasional Hak Asasi Manusia Kenya mengatakan 24 orang telah ditembak mati oleh polisi sejak Selasa, hari pemilihan umum

Baca Selengkapnya

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

1 Februari 2017

Tragis, Murid Tewas Dipukuli Guru karena Tak Bisa Membaca

Joy Wangari, murid kelas III Sekolah Dasar Mukandamia Solio, Kenya, tewas setelah dipukuli guru dan teman sekelas karena tak bisa membaca.

Baca Selengkapnya

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

28 Januari 2017

Al-Shabab Klaim membunuh Puluhan Serdadu Kenya

Keterangan al-Shabab kepada Reuters tersebut dibantah angkatan bersenjata Kenya.



Baca Selengkapnya

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

28 Oktober 2016

Serang Polisi, Pria Kenya Ditembak Mati di Depan Kedubes AS  

Motif penyerangan Kedutaan Besar Amerika Serikat itu belum diketahui.

Baca Selengkapnya

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

13 Juli 2016

Malala Rayakan Ulang Tahun Ke-19 Bersama Pengungsi Kenya  

Selama di pengungsian, Malala mengingatkan para remaja perempuan agar menempuh pendidikan 12 tahun.

Baca Selengkapnya

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

19 Februari 2016

Kepala Intelijen Al-Shabab Tewas Terbunuh di Kenya  

Kepala intelijen Al-Shahab Mahad Mohammed Karatey, berstatus sebagai seorang teroris, tewas terbunuh dalam sebuah serangan udara oleh militer Kenya.

Baca Selengkapnya

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

21 Januari 2016

Bus Diserang, Pria Ini Tewas Demi Lindungi Penumpang Kristen

Salah Farah, seorang muslim warga Kenya, menolak permintaan milisi al Shabaab memisahkan diri dari penumpang bus beragama Kristen. Ia pun tewas.

Baca Selengkapnya

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

22 Desember 2015

Serangan Bus di Kenya, Muslim Lindungi Umat Kristen  

Kaum muslim berdiri bersama umat Kristen dan menantang penyerang membunuh mereka semua atau pergi meninggalkan mereka.

Baca Selengkapnya

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

3 September 2015

50 Prajurit Uni Afrika Tewas dalam Serangan Militan Al-Sheba

Serangan adalah upaya balas dendam kematian tujuh orang sipil oleh militer Uganda dalam upacara pernikahan di Kota Merka.

Baca Selengkapnya

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

17 Juli 2015

Ingin Damai, Bintang Maraton Kenya Lari Ratusan Kilometer

Kampanye mereka bertajuk "22 Hari Jalan Perdamaian".

Baca Selengkapnya