TEMPO.CO, Tel Aviv - Konflik Suriah akan menyeret perang yang jauh lebih dahsyat di Timur Tengah, yaitu antara Israel dan gerilyawan Hizbullah. Sumber dalam pemerintahan Israel menyatakan, dengan semakin mendekatnya pertempuran antara pemberontak Suriah melawan rezim Bashar al Assad, militer negara itu bersiap-siap untuk pertempuran berikutnya melawan gerilyawan yang bercokol di Libanon tersebut.
Hizbullah adalah sekutu Bashar al Assad dan Iran. Dua negara ini adalah musuh Israel. Pertempuran terakhir keduanya terjadi pada 2006. "Militer Israel telah belajar dan siap jika pertempuran dimulai lagi," kata sumber itu, seperti dilaporkan Associated Press.
Perbatasan Israel-Libanon relatif tenang sejak perang terakhir 2006. Namun, kini kondisinya berubah. "Ada peningkatan ketegangan karena Suriah," ujar seorang komandan senior militer Israel.
Pada tahun 2006, beberapa minggu serangan udara Israel menewaskan lebih dari 1.000 orang, termasuk ratusan pejuang Hizbullah. Infrastruktur kunci hancur. Namun, Hizbullah berhasil menembakkan sekitar 4.000 roket ke Israel. Pertempuran berakhir dengan gencatan senjata yang diprakarsai oleh PBB.
Sementara gencatan senjata berlangsung, Israel mengatakan Hizbullah secara sistematis mengisi kembali gudang senjatanya dengan puluhan ribu roket dan rudal. Para pejabat militer Israel sering mengatakan perang Israel-Hizbullah jilid dua hanya masalah waktu.
AP | TRIP B
Berita terkait
UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel
31 Januari 2022
Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel
Baca SelengkapnyaBiro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel
31 Mei 2018
Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem
29 Agustus 2017
Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.
Baca SelengkapnyaKesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam
26 Agustus 2017
Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.
Baca SelengkapnyaGereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi
15 Agustus 2017
Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.
Baca SelengkapnyaIsrael akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera
7 Agustus 2017
Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.
Baca SelengkapnyaSensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel
26 Juli 2017
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza
24 Juli 2017
Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza
14 Mei 2017
Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca SelengkapnyaBahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel
9 Mei 2017
Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.
Baca Selengkapnya