TEMPO.CO, Manila - Kesultanan Sulu, yang pengikutnya menduduki wilayah Sabah sejak empat pekan lalu, mengumumkan gencatan senjata, Kamis, 7 Maret 2013. Seruan ini disampaikan setelah Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon mendesak diakhirinya kekerasan di Sabah dan mendorong pihak yang terlibat untuk menempuh dialog.
Hal ini juga bertepatan dengan kunjungan mendadak Perdana Menteri Malaysia Najib Razak ke Sabah, yang pemerintahnya selama tiga pekan ini berusaha untuk membujuk para tentara kesultanan itu untuk meninggalkan Sabah. Malaysia akhirnya melancarkan serangan militer, Selasa lalu, setelah cara itu tak membuat mereka meninggalkan daerah itu.
Sultan Sulu Jamalul Kiram III mengumumkan gencatan senjata sepihak pukul 12.30 waktu setempat dan mendesak Malaysia untuk melakukan hal yang sama. Pengumuman gencatan senjata ini dibacakan oleh juru bicaranya, Abraham Idjirani, di Manila, Kamis, 7 Maret 2013.
Idjirani mengatakan pengumuman gencatan senjata ini menanggapi seruan Sekjen PBB Ban Ki-moon yang meminta dihentikannya kekerasan di Sabah. "Gencatan senjata sepihak...dalam rangka menjawab seruan PBB untuk menyelamatkan nyawa," kata Idjirani. "Kami berharap Malaysia menjawab seruan yang sama dengan gencatan senjata."
Tentara Kesultanan Sulu masuk ke Sabah pada 11 Februari 2013 lalu untuk menegaskan klaim leluhur mereka atas tanah tersebut. Kesultanan Sulu secara geografis saat ini berada di Filipina bagian selatan. Kedatangan mereka di Sabah memicu kontak senjata dengan aparat keamanan Malaysia, yang hingga saat ini setidaknya menyebabkan 28 orang tewas dari dua pihak.
Channel News Asia | Abdul Manan
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya