TEMPO.CO, Kuala Lumpur - Krisis Sabah membuat hubungan Malaysia dan Filipina sedikit tegang. Karenanya, Kementerian Luar Negeri Malaysia menyarankan warganya di Filipina untuk berhati-hati dan mengutamakan keselamatan serta keamanan mereka.
Mereka juga disarankan untuk latihan tindakan pencegahan tambahan dalam kegiatan sehari-hari.
Malaysia melakukan operasi militer besar-besaran untuk mengusir penyusup asal Filipina. Mereka membombardir Lahad Datu, wilayah yang diduga menjadi lokasi pendaratan mereka yang mengaku sebagai prajurit Sulu, yang mengklaim wilayah itu adalah bagian kesultanan mereka.
Dalam sebuah pernyataan Selasa, mereka mengatakan Kedutaan Besar Malaysia di Makati City, Manila, dan konsulat jenderal di Davao City siap menjadi penghubung dan bekerja sama dengan pihak berwenang Filipina untuk menjamin keselamatan mereka.
Menyinggung demonstrasi yang dilakukan sekelompok 40 orang di luar kedutaan -- mereka membakar bendera Malaysia dan foto Perdana Menteri Najib Razak -- Kementerian Luar Negeri Malaysia menyebut itu hanya kelompok kecil saja, tak mewakili seluruh rakyat Filipina.
"Kementerian Luar Negeri Malaysia menyatakan penghargaan yang setinggi kepada Pemerintah Filipina, khususnya Kepolisian Nasional Filipina, untuk memberikan perlindungan keamanan yang diperlukan untuk Kedutaan Besar Malaysia di Manila dan Konsulat Jenderal di Davao City," kata pernyataan itu, seperti dimuat di kantor berita Malaysia, Bernama.
TRIP B
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya