TEMPO.CO, Sabah - Sedikitnya 27 orang dilaporkan tewas dalam sebuah bentrokan bersenjata beberapa hari antara pasukan keamanan Malaysia dan sejumlah pria bersenjata pendukung Sultan Sulu, di wilayah yang mereka duduki di Sabah.
Militer Malaysia melancarkan serangan, Selasa, terhadap klan bersenjata asal Filipina. Penyerbuan ini, ujar pejabat pemerintah Malaysia, adalah tindak lanjut dari upaya mengakhiri tiga pekan kebuntuan di Sabah setelah terjadi aksi kekerasan selama beberapa hari yang telah menewaskan 27 orang.
Juru bicara Perdana Menteri Najib Razak mengatakan, operasi militer Selasa dinihari ini dimaksudkan untuk mengabil alih kawasan yang diduduki oleh sekitar 180 orang asal Filipina dan puluhan pria bersenjata.
Koreponden Al Jazeera, Florence Looi, melaporkan dari lokasi, dalam operasi tersebut, Malaysia mengerahkan tujuh batalion tempur ke area tersebut, Senin, 4 Maret 2013, guna memperkuat pasukan kepolisian. "Namun tidak ada korban jiwa dalam serangan Selasa," kata Looi.
Ismail Omar, Inspektur Jenderal Polisi Malaysia, mengatakan dalam acara jumpa pers, operasi militer akan terus berlangsung di pusat kawasan Kampung Tanduo, yang telah dikepung dalam radius 4 kilometer.
Serangan pertama berlangsung pada Sabtu, 2 Maret 2013, ketika polisi Malaysia berusaha memaksa sekelompok orang bersenjata tersebut menyerah. Akibat serangan tersebut, 10 orang tewas. Sebaliknya, para pria bersenjata itu membalas gempuran dan menyebabkan enam polisi Malaysia tewas dan kehilangan tujuh anggotanya.
"Setelah serangan pertama, saya perintahkan para penyusup harus menyerah, jika tidak, pemerintah akan mengambil tindakan tegas," kata Najib dalam sebuah pernyataan.
Kekerasan yang terus berlangsung memaksa warga asli setempat asal Filipina mengungsi. Di sana diperkirakan terdapat 800 ribu warga Filipina.
Jamela Alindogan dari Al Jazeera melaporkan dari Sabah, pada Ahad petang waktu setempat, 3 Maret 2013, sekitar 300 warga Filipina tiba di Zamboanga, sebelah selatan Filipina, setelah mereka "diusir" dari Sabah.
"Kemungkinan bakal ada tindakan lebih keras terhadap warga Filipina di Sabah," kata Alindogan.
Sebelumnya, Presiden Filipina Benigno Aquino menyerukan agar para anggota klan Sultan menyerah. "Perundingan hanya dapat dilakukan jika mereka meletakkan senjata," kata Aquino.
AL JAZEERA | CHOIRUL
Terpopuler:
Soekarwo Lantik Bupati Termuda Indonesia
Timwas Century Terima Banyak Informasi dari Anas
Polri: Video Kekerasan Densus 88 Terjadi 2007
Ini Tokoh-tokoh yang Mengilik Anas Soal Century
Berita terkait
Malaysia Tangkap 2 Komandan ISIS Asal Irak
6 September 2017
Malaysia menangkap dua warga Irak yang diyakini komandan ISIS di Irak Selatan.
Baca SelengkapnyaHarapan Oposisi Jiran
23 Agustus 2017
Dalam akun Twitter-nya, mantan Wakil Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim menulis "Harapan yang menggunung". Setelah melalui jalan panjang, akhirnya koalisi oposisi dideklarasikan secara resmi dengan logo bertulisan "HARAPAN", yang huruf "A" keempat berupa anak panah Arjuna- tokoh dalam kisah epik Mahabarata. Dengan pilihan ini, metamorfosis Pakatan Rakyat, partai oposisi Malaysia, membayangkan pemilihan umum yang akan datang sebagai arena perang melawan Karna, yakni Barisan Nasional- partai berkuasa sekarang.
Baca SelengkapnyaWakil PM Malaysia Kutuk Pelemparan Sepatu ke Mahathir Mohamad
14 Agustus 2017
Wakil PM Malaysia Ahmad Zahid Hamidi menegaskan perbedaan pendapat dengan Mahathir Mohamad tidak membenarkan seseorang untuk melakukan kekerasan.
Baca SelengkapnyaMahathir Mohamad Dilempari Sandal, Sepatu dan Botol Saat Pidato
14 Agustus 2017
Mahathir Mohamad dilempari sandal, sepatu, botol bekas air minum, kembang api, hingga kursi di saat berpidato.
Baca SelengkapnyaPemimpin ISIS Asal Malaysia Beristerikan WNI Tewas di Suriah
21 Juli 2017
Pemimpin milisi ISIS asal Malaysia, Mohamad Fuzi Harun,tewas dalam serangan udara di Suriah.
Bom Kampung Melayu, Malaysia Tingkatkan Keamanan Perbatasan
28 Mei 2017
ISIS mengaku bertanggung jawab atas insiden bom bunuh diri tersebut.
Baca SelengkapnyaBersatu Lawan Najib, Mahathir Janji Kampanye Bebaskan Anwar
21 Mei 2017
Mahathir Mohamad telah menjanjikan dukungannya untuk kampanye pembebasan musuhnya di masa lalu, Anwar Ibrahim.
Baca SelengkapnyaDuh, Pengungsi Rohingya Minum Air Toilet di Malaysia
17 Mei 2017
Pengungsi Rohingya di Malaysia hanya diberi secangkir kecil air dan sedikit makanan, serta terpaksa minum air toilet.
Baca SelengkapnyaMuslim Moderat Malaysia Terusik dengan Ceramah Ekstrem Zakir Naik
11 Mei 2017
Organisasi muslim moderat Malaysia terusik dengan keberadaan
Zakir Naik yang ceramahnya dianggap ekstrem.
Kesebelasan Malaysia Tolak Bertanding di Korea Utara
10 Mei 2017
Kesebelasan Malaysia menolak bertanding untuk kualifikasi Asian Cup di Pyongyang, Korea Utara, 8 Juni mendatang.
Baca Selengkapnya