Korea Utara dan Krisis Ekonomi Jadi Tantangan Park

Reporter

Editor

Natalia Santi

Senin, 25 Februari 2013 12:29 WIB

Presiden Korea Selatan Park Geun-hye. REUTERS/Lee Jae-Won

TEMPO.CO, Seoul – Ancaman nuklir Korea Utara dan kemunduran ekonomi global menjadi tantangan bagi Park Geun-hye pada awal masa lima tahunnya sebagai Presiden Korea Selatan. Pekan lalu, tim transisi Park sudah melontarkan agenda program untuk merealisasikan visi dan sasaran, juga rencana aksi khusus pemerintahan baru.

Komite transisi mengumumkan lima tujuan utama dalam pemerintahan Park. Yakni mendorong ekonomi inovatif dengan fokus menciptakan lapangan kerja, menawarkan program kesejahteraan dan pekerjaan, memperkaya kehidupan dengan pendidikan dan budaya, menciptakan masyarakat yang aman dan bersatu, serta membentuk landasan bagi era unifikasi.

Lima tujuan utama tersebut dijabarkan dalam 21 strategi, 140 tugas, dan 210 rencana aksi khusus.

Setelah memenangkan pemilihan presiden Desember lalu, ada kekhawatiran bahwa Park tidak dapat memenuhi semua janjinya, khususnya menambah anggaran untuk meningkatkan kesejahteraan. Paparan tim transisi menepis keraguan tersebut.

Park menegaskan, dirinya akan memenuhi janji, apa pun risikonya. “Saya sudah melihat di banyak kasus pada masa lalu, banyak janji tidak dipenuhi saat presiden kehilangan momentum dan memulai masa jabatannya,” kata Park. “Kita harus mengatasi isu dengan tekad menyelesaikan hampir semuanya dalam tiga sampai enam bulan pertama.”

Menurut tim transisi, perlu 210 hukum baru atau amandemen untuk merealisasikan janji Park. Pemerintahnya berencana memenuhi 80 persen janji tersebut sebelum akhir tahun ini. Park menyatakan, pemerintah akan memprioritaskan isu tersulit.

Janji Park untuk menambah anggaran kesejahteraan akan memicu pengurangan di sektor lain, terutama pertahanan. Namun, pekan lalu, Park mengatakan, uji coba nuklir Korut 12 Februari lalu menjadi faktor pentingnya peningkatan pertahanan Seoul.

Pasca-kemenangan Park dalam pemilihan, banyak yang berharap dialog antar-Korea akan kembali dilangsungkan. Park pernah mengunjungi Pyongyang pada tahun 2002 dan bertemu dengan pemimpin Korut, Kim Jong-il. Selama kampanye, Park mengatakan akan mengambil kebijakan "kepercayaan politik".

Namun uji coba nuklir ketiga Korut mempengaruhi rencana itu. Sementara menunjuk Yun Byung-se, yang pernah bekerja di masa pemerintahan Presiden Roh Moo hyun sebagai Menteri Luar Negeri, Park tampaknya akan lebih mendesak Korut untuk menghentikan ambisi nuklirnya.

Park juga diperkirakan akan menunda rencana mengurangi waktu wajib militer bagi pemuda Korea, dari 21 bulan menjadi 18 bulan. Tim transisi telah menyatakan itu merupakan rencana jangka panjang.

JOONG ANG ILBO | NATALIA SANTI

Berita terpopuler lainnya:
Din Syamsuddin: Anas Tak Mau Jadi Korban Sendiri

Selain Anas, KPK Mulai Bidik Nama Lain

Bupati Aceng Bantah Menikahi Pengacaranya

Salah Ramal Pilkada Jabar, Gantung di Gedung Sate

Soal Kredit Bank Jabar, Aher: Gua Bisa Lawan

Berita terkait

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

27 Juli 2019

Warga Korea Selatan Kompak Gelar Boikot Produk Jepang

Gerakan boikot produk Jepang di Korea Selatan semakin intensif dan diwarnai aksi vandalisme dengan merusak mobil-mobil buatan Jepang

Baca Selengkapnya

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

31 Juli 2018

Pemerintah Korea Selatan Kurangi Masa Tugas Wajib Militer

Pemerintah Korea Selatan kurangi masa tugas wajib militer

Baca Selengkapnya

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

Rudal Taurus Korea Selatan Diklaim Ideal Hadapi Korea Utara

Rudal Taurus milik Angkatan Udara Korea Selatan ini dilengkapi dengan sistem antijam alias tidak bisa dibuat macet,

Baca Selengkapnya

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

12 Oktober 2017

5 Kecanggihan F-15K, Andalan Korea Selatan Hadapi Korea Utara

Korea Selatan ikut mengirimkan pesawat tempur F-15K, andalannya dalam iringan pesawat pengebom kelas berat milik Amerika yaitu B-1B Lancer kemarin.

Baca Selengkapnya

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

10 Oktober 2017

Remaja Korea Selatan Tak Yakin Pecah Perang, Pilih Nikmati K-Pop

Para remaja Korea Selatan menikmati hidup seperti biasa, berjoget, berkumpul dan menikmati band K-Pop favoritnya karena tidak yakin perang terjadi.

Baca Selengkapnya

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

27 September 2017

Khawatir Perang Pecah, Warga Korea Selatan Borong WarBag

Warga Korea Selatan memborong ransel untuk bertahan hidup saat perang atau WarBag menyusul meningkatnya ancaman perang nuklir di Semenanjung Korea.

Baca Selengkapnya

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

22 September 2017

Ini Cara Warga Korea Selatan Hindari Ketakutan Nuklir Korea Utara

You Jae Youn mengaku lebih banyak memikirkan pemenuhan kebutuhannya sehari-hari dibandingkan ancaman nuklir Korea Utara.

Baca Selengkapnya

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

9 September 2017

58 Persen Warga Korsel Tidak Yakin Korut Akan memulai Perang  

Rakyat Korea Selatan meminta pemerintah meningkatkan kemampuan teknologi pertahanan untuk menghadapi Korea Utara.

Baca Selengkapnya

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

3 September 2017

Terlalu Sering Main Golf, Penis Pria Ini Dipotong Sang Istri

Seorang istri memotong penis suaminya di Korea Selatan karena sang suami terlalu sering bermain golf.

Baca Selengkapnya

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

31 Agustus 2017

Pasukan Khusus Korea Selatan Dilatih Bunuh Kim Jong-un  

Korea Selatan tengah melatih pasukan khusus untuk melacak dan membunuh pemimpin Korea Utara, Kim Jong-un.

Baca Selengkapnya