Para pekerja lintas sektor berdemonstrasi dan melakukan mogok kerja di Mumbai, India (20/2). REUTERS/Danish Siddiqui
TEMPO.CO, Mumbai — Aksi mogok Serikat Pekerja India yang memasuki hari kedua, Kamis, 21 Februari 2013, mulai melumpuhkan jasa perbankan dan transportasi di seluruh penjuru negeri.
Mesin-mesin anjungan tunai mandiri di berbagai kota kosong. Sedangkan berbagai kantor bank, baik swasta maupun milik negara, tutup. Akibatnya, banyak nasabah kesulitan mengambil uang tunai.
“Butuh dua hingga tiga hari sebelum transaksi keuangan kembali berjalan normal,” kata Vishwas Utagi, Wakil Ketua Asosiasi Pegawai Bank India dari Kota Mumbai, negara bagian Maharashtra.
Namun kondisi terparah terjadi di negara bagian Kerala. Selain lumpuhnya sektor perbankan, transportasi publik sama sekali tidak berjalan. Sebagian besar pengemudi taksi serta becak motor turut mogok sebagai bentuk dukungan terhadap aksi Serikat Pekerja.
Sebagian besar pegawai pemerintah terpaksa bolos kerja karena akses menuju kantor terhambat oleh aksi pemogokan. Sekolah-sekolah juga terpaksa diliburkan karena Serikat Guru turut serta dalam pemogokan ini.
Serikat Pekerja menuntut 10 hal yang harus dipenuhi pemerintah. Antara lain, kontrol terhadap kenaikan harga barang, penegakan hukum ihwal sengketa buruh di seluruh sektor, penyediaan jaring pengaman sosial bagi pekerja di sektor informal, serta menaikkan upah minimum menjadi 10 ribu rupee per bulan atau Rp 1,7 juta.