TEMPO.CO, Jakarta -Fenomena mahasiswi yang berperan ganda di bangku kuliah dan sebagai penghibur terjadi di Inggris. The Sun edisi Selasa, 20 November 2011 mengungkap mahasiswi yang berperan sebagai penari striptis lewat kamera.
Emma Green adalah mahasiswi desain multimedia di sebuah universitas di London dan mengikuti kursus terapi kecantikan selama setahun. Pada malam hari atau di waktu senggang, dia menari striptis di depan webcam. Emma bilang, "Saya suka kedua mata kuliah itu, tapi tak ada beasiswa, tak ada pendonor."
Karena tak ada yang membantu, dia pun bergabung dengan industri esek-esek buat biaya kuliah dan hidupnya. Emma pun berlenggok erotis dengan baju minim di depan webcam sebagai jalan pintas meraup duit. Bila perlu, ia pun berbugil ria.
Green tidak sendirian. Banyak mahasiswi punya "dua dunia" demi membayar uang kuliah. Britain Nation Union of Students (NUS) menyebutkan melonjaknya biaya hidup dan SPP kuliah memaksa para anak muda terjun ke industri layanan seks digital dan prostitusi. Rata-rata biaya kuliah per tahun untuk tahun depan tiga kali lipat dari saat ini. The Sun menulis bahwa NUS menduga seperlima perempuan yang bekerja di kelab-kelab penari erotis adalah mahasiswi.
Riset yang baru saja dilansir University of Kingston mengungkap bahwa kalangan kampus yang tahu persis seseorang bekerja di dunia esek-esek melonjak dari 3 persen pada 10 tahun lalu menjadi 25 persen saat ini. Simak Edisi Khusus Ayam Kampus di sini.
THE NEW PAPER | ASIAONE | DWI A
Baca juga:
Ayam Kampus: Beda Harga, Beda Rasa
Pengakuan Kolega Maharani Suciyono: 60 Juta/Bulan!
Pelanggan Ayam Kampus: Pengusaha Sampai Pejabat
Malam 'Ngayam Kampus', Besoknya Diratus
Berita terkait
Prostitusi Online di Karawaci Beroperasi di Bulan Ramadan, Remaja Ditawarkan dengan Tarif Rp 500 Ribu
40 hari lalu
Prostitusi online ini dikelola pasangan suami istri dari sebuah rumah dua lantai di Karawaci Tangerang.
Baca SelengkapnyaPasutri Buka Prostitusi Online di Karawaci Tangerang, Eksploitasi Dua Remaja di Bawah Umur
40 hari lalu
Polsek Karawaci membongkar praktik prostitusi online yang dikelola oleh pasangan suami istri. Mereka menjajakan dua remaja di bawah umur.
Baca SelengkapnyaKPAI Desak Kementerian Kominfo Tutup Aplikasi yang Berpotensi Munculkan Prostitusi Anak
13 Oktober 2023
Komisi Perlindungan Anak Indonesia atau KPAI mendesak Kementerian Kominfo menutup aplikasi yang yang dijadikan jejaring prostitusi anak.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Tunggu Hasil Analisis Uji Lab Barang Bukti
4 Oktober 2023
Penyidik juga akan melibatkan tiga ahli dalam kasus prostitusi anak online yang dilakukan muncikari Mami Icha itu.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Online Mami Icha, Polisi Selidiki Dugaan Pemalsuan Registrasi Nomor Telepon Korban
4 Oktober 2023
Keterangan 21 anak korban prostitusi online Mami Icha diperlukan untuk menguak lebih dalam dugaan tindak pidana yang terjadi.
Baca SelengkapnyaKasus Prostitusi Anak Mami Icha, Polisi Segera Periksa Saksi Ahli Pidana dan Pornografi
1 Oktober 2023
Polisi segera memeriksa saksi ahli pidana dan pornografi untuk kasus prostitusi anak yang dilakukan muncikari berinisial FEA alias Mami Icha.
Baca SelengkapnyaPolisi Identifikasi Sindikat dalam Bisnis Prostitusi Mami Icha
30 September 2023
Polisi meyakini Icha tidak sendiri menjalani bisnis prostitusi anak online ini
Baca SelengkapnyaIcha Muncikari 24 Tahun Rekrut Puluhan Anak Sebagai PSK Online Lewat Jejaringnya
27 September 2023
Puluhan anak perempuan yang dijual Icha sebagai PSK dihargai Rp1,5 juta hingga Rp8 juta per jam
Baca SelengkapnyaPenertiban Indekos di Pejaten yang Diduga Sarang Prostitusi Online, Polisi Temukan 4 Pasangan Bukan Pasutri
20 September 2023
Polisi mendapat laporan warga yang menduga ada praktik prostitusi di indekos kawasan Pejaten Barat tersebut.
Baca SelengkapnyaTerima Laporan Prostitusi Online, Polisi Datangi Indekos di Pejaten Barat
20 September 2023
Sebanyak 35 personel gabungan menertibkan indekos yang diduga menjadi sarang prostitusi online di Jalan Siaga Raya, Pejaten Barat, Pasar Minggu.
Baca Selengkapnya