PM Tunisia Mundur Jika Partai Ennahda Tolak Idenya

Reporter

Senin, 11 Februari 2013 16:28 WIB

Hamadi Jebali. alarabiya.net

TEMPO.CO, Tunis - Situasi politik di Tunisia kian memanas sepeninggal tokoh oposisi Chokri Belaid yang tewas ditembak di depan rumahnya pekan lalu. Bahkan, perpecahan di tubuh pemerintahan dan partai berkuasa kian kental. Hal itu tergambar dalam sebuah wawacara khusus Perdana Menteri Tunisia, Hamadi Jebali, dengan Al Arabiya, Ahad, 10 Februari 2013.

Pada kesempatan interview itu, Jebali mengancam mengundurkan diri jika Ennahda, partai yang membesarkannya, menolak usulan membentuk pemerintahan baru independen yang diisi para teknokrat.

Jebali, yang beraliansi dengan kelompok kiri tengah termasuk Presiden Moncef Marzouki, selama ini mendapatkan dukungan dari oposisi sekuler. Jebali telah menetapkan target tanggal perombakan kabinet pada pertengahan pekan ini.

Namun, basis politik partainya, Partai Islam Ennahda, memperingatkan bahwa mereka akan turun ke jalan seperti pada Sabtu, 9 Februari 2013, ketika ribuan pendukungnya unjuk rasa di Tunis sehingga Ennahda memenangkan pemilu Oktober 2011.

Pada wawacara itu, Jebali memperingatkan bahwa Tunisa telah memasuki lereng miring berbahaya menyusul pembunuhan tokoh oposisi liberal, Chokri Belaid. Oleh sebab itu, dia meminta partainya mempertimbangkan kepentingan nasional.

Dia menolak laporan yang sebelumnya menyebutkan bahwa dirinya mengundurkan diri atau merencanakan mundur sebagai Sekretaris Jenderal partai. "Saya tidak akan mundur dari Ennahda, itu sikap partai yang mesti dihormati. Saya tumbuh bersama partai, tetapi saya sangat sedih jika Ennahda mengusir saya," kata Jebali.

Jebali menambahkan, pembunuhan Belaid memiliki target revolusi dan berusaha memecah belah rakyat. Namun, harus diakui bahwa tragedi pembunuhan itu telah memperburuk situasi di Tunisia. "Peluru yang ditembakkan ke Chokri Belaid bertujuan memicu revolusi Tunisia," dia menjelaskan.

Jebali meminta masyarakat tenang. Dia juga menyerukan agar masyarakat bersikap hati-hati melancarkan tuduhan atas pembunuhan Belaid. Dia mengatakan, "Kekerasan politik adalah bahasa baru di Tunisia yang pasti tidak akan kami terima," ujarnya seraya menambahkan, negara harus segera menggelar investigasi untuk menemukan pelaku pembunuhan Belaid.

AL ARABIYA | CHOIRUL

Berita terkait

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

1 hari lalu

Ekonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS

Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.

Baca Selengkapnya

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

2 hari lalu

Terkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.

Baca Selengkapnya

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

3 hari lalu

Sri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.

Baca Selengkapnya

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

5 hari lalu

Harga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda

Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.

Baca Selengkapnya

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

5 hari lalu

Ekonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan

Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.

Baca Selengkapnya

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

6 hari lalu

Konflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM

PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.

Baca Selengkapnya

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

7 hari lalu

Ekonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK

Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

7 hari lalu

Paus Fransiskus Khawatirkan Timur Tengah, Serukan Dialog dan Diplomasi

Paus Fransiskus pada Ahad mengemukakan kekhawatiran mengenai situasi di Timur Tengah serta menyerukan untuk terus dilakukan dialog dan diplomasi.

Baca Selengkapnya

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

7 hari lalu

BPS Sebut Iran dan Israel Bukan Mitra Utama Dagang RI: Dampak Konflik Tak Signifikan

BPS menilai dampak konflik geopolitik antara Iran dan Israel tak berdampak signifikan terhadap perdangan Indonesia. Begini penjelasan lengkapnya.

Baca Selengkapnya

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

7 hari lalu

11 Fakta Unik Isfahan Iran, Kota Terbaik di Timur Tengah yang Dijuluki "Separuh Dunia"

Isfahan merupakan salah satu tujuan wisata utama dan salah satu kota bersejarah terbesar di Iran.

Baca Selengkapnya