Pakistan Bangun Taman Bermain di Kota Bin Ladin  

Reporter

Selasa, 5 Februari 2013 17:30 WIB

Sejumlah penduduk melihat rumah tempat Usamah bin Laden tewas di Abbottabad, Pakistan (5/5). REUTERS/Erik de Castro

TEMPO.CO, Islamabad - Pemerintah Pakistan membangun sebuah taman bermain di Abbottabad, kota tempat Osama bin Laden ditemukan dan dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat. Pembangunan tempat rekreasi ini diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan.

Keberadaan taman tersebut tak memiliki kaitan dengan pemimpin Al-Qaeda, yang hidup dan tinggal di sebuah kompleks perumahan di Abbottabad pada 2011, sebelum ditemukan dan ditembak mati pasukan khusus AS.

Pejabat di kantor Provinsi Khyber Pakhtunkhwa mengatakan pemerintah akan membangun kebun binatang, lapangan golf mini, arena panjat tebing, dan sebuah klub paragliding di kota ini. Biaya yang diperlukan sekitar US$ 30 juta atau setara dengan Rp 29 milyar dan diperkirakan selesai dalam waktu lima tahun.

"Pada tahap pertama, pembangunan taman hiburan kota menempati lahan seluas 20 hektar, tetapi selanjutnya akan dikembangkan hingga 200 hektar," kata Syed Shah, Menteri Pariwisata dan Olahraga Khyber Pakhtunkhwa, kepada kantor berita AFP.

Kompleks tempat tinggal Bin Laden di Abbottabad sekarang ini telah rata dengan tanah dan taman hiburan baru yang akan dibangun tidak menempati lahan kompleks rumah Bin Laden. Lahan di bekas kediaman Bin Laden akan dijadikan unit perumahan pegawai pemerintah. "Proyek (pembangunan) ini tidak ada kaitannya dengan Osama bin Laden," kata Shah. Dia menambahkan, "Kami bekerja demi mempromosikan pariwisata dan fasilitas bermain."

Abbottabad terletak di kaki Bukit Himalaya sekitar 120 kilometer sebelah utara Islamabad. Kota ini merupakan garnisun militer Pakistan sebelum terjadi penyergapan atas pemimpin Al-Qaeda pada 2011.

Kematian Bin Laden oleh pasukan komando khusus Amerika Serikat menimbulkan ketegangan hubungan antara Amerika Serikat dengan Pakistan. Sebab, negara adidaya itu dianggap melanggar wilayah negara dengan melakukan serangan tanpa seizin Pakistan.

BBC | CHOIRUL

Berita Internasional Terpopuler:
Wanita Prancis Pernah Diharamkan Pakai Celana

Mengintip 'Gereja' Kaum Atheis di London

Diancam Diperkosa, Grup Rock Batal Manggung

Ahmadinejad Siap Jadi Astronot Pertama Iran

Presiden India Setuju Hukum Mati Pemerkosa

Berita terkait

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

8 Agustus 2017

Taliban Luncurkan Majalah untuk Rekrut Wanita di Pakistan  

Taliban di Pakistan meluncurkan majalah propaganda untuk merekrut wanita bergabung dengannya.

Baca Selengkapnya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

29 Juli 2017

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, Mundur dari Jabatannya

Perdana Menteri Pakistan, Nawaz Sharif, mengundurkan diri dari jabatannya pada, Sabtu, 29 Juli 2017.

Baca Selengkapnya

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

13 Juli 2017

Fontgate, Skandal Dokumen Palsu yang Seret Putri PM Pakistan

Diduga membuat dokumen palsu untuk menutupi keterlibatan dalam Panama Papers, Maryam Nawaz, putri Perdana Menteri Pakistan dirisak di Twitter

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

26 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, Korban Tewas Jadi 153 Orang

Korban tewas akibat ledakan truk pengangkut BBM di jalan raya Pakistan bertambah menjadi 153 orang, termasuk wanita dan anak-anak.

Baca Selengkapnya

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

26 Juni 2017

Bom Mirip Mainan Meledak, 6 Anak Pakistan Tewas  

Sebuah bom yang menyerupai mainan meledak di barat laut Pakistan. Akibatnya, enam anak tewas.

Baca Selengkapnya

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

25 Juni 2017

Truk Pengangkut BBM Meledak, 123 Orang Tewas di Pakistan

Sekitar 123 orang tewas dalam sebuah ledakan truk pengangkut bahan bakar di jalan raya di Pakistan.

Baca Selengkapnya

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

19 Mei 2017

Lukai Bocah, Anjing di Pakistan Dihukum Mati  

Seekor anjing di Pakistan dihukum mati setelah dinyatakan bersalah menggigit seorang anak.

Baca Selengkapnya

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

13 Mei 2017

Diketahui Lewat Surat, Putra Osama Bin Laden Siap Pimpin al-Qaeda

Ibu Hamza meminta putranya mengikuti jejak ayahnya.

Baca Selengkapnya

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

8 Mei 2017

India Larang Saluran TV Zakir Naik karena Dianggap Ilegal

Salah satu yang diblokir oleh pemerintah India adalah saluran televisi milik pendakwah Islam kontroversial kelahiran India, Zakir Naik.

Baca Selengkapnya

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

3 Mei 2017

Pakistan Hukum Gantung Empat Milisi Taliban

Keempat milisi Taliban diadili di pengadilan militer Pakistan karena terlibat terorisme.

Baca Selengkapnya