TEMPO.CO, Bamako - Jet tempur Prancis melancarkan serangan udara ke Mali Utara sekaligus untuk mengamankan wilayah Kidal, kota yang pernah dikuasai pemberontak.
Untuk menggempur pemberontak, Prancis mengerahkan 30 jet tempur guna membombardir tempat latihan militan Islam dan pusat komunikasi mereka di sekitar Tessalit, sebuah kawasan di pegunungan dekat perbatasan Aljazir.
Presiden Prancis, Francois Hollande, berjanji akan memberikan bantuan kepada Mali untuk membangun kembali negeri yang porak-poranda setelah wilayah utara bebas dari para pemberontak.
Kendati Prancis telah berhasil membersihkan kaum pemberontak di wilayah utara dibantu pasukan Mali dan negara-negara Afrika lainnya, tapi ketakutan masih menjangkiti warga setempat sebab ada kekhawatiran pemberontak melakukan konsolidasi di kawasan pegunungan dekat Kidal.
Ketakutan itu didukung dengan kasus penyanderaan terhadap warga Prancis oleh kelompok militan di kawasan tersebut. Meskin pasukan Prancis menguasai bandara Kidal, Rabu, pekan lalu, namun pemberontak dari Tuareg yang ingin berkuasa di Mali Utara (MNLA) masih menguasai kota tersebut.
Presiden sementara Mali, Dioncounda Traore, mengatakan dia bersedia mengadakan pembicaraan dengan MNLA demi menjaga keamanan Kidal. Menurut koresponden BBC, Thomas Fessy, dari ibu kota Bamako, tawaran Traore merupakan cara-cara diplomasi daripada dengan perang.
BBC | CHOIRUL
Berita terkait
Prancis Membunuh 20 Milisi Mali
1 Mei 2017
Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.
Baca SelengkapnyaPertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang
23 Agustus 2016
Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.
Baca SelengkapnyaPenyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari
23 November 2015
Senegal siap membantu Mali.
Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab
23 November 2015
Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.
Baca SelengkapnyaSayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali
21 November 2015
Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.
Baca SelengkapnyaSerangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas
21 November 2015
Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.
Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI
20 November 2015
Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi
Baca SelengkapnyaTeror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali
20 November 2015
Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.
Baca SelengkapnyaDetik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera
20 November 2015
Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.
Baca SelengkapnyaTak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali
20 November 2015
Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.
Baca Selengkapnya