PBB Kesulitan Memverifikasi Kanibalisme di Korut  

Reporter

Editor

Natalia Santi

Selasa, 29 Januari 2013 21:19 WIB

REUTERS/Denis Balibouse

TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Hak Asasi Manusia (HAM) Perserikatan Bangsa-bangsa masih memverifikasi laporan kanibalisme akibat kelaparan di Korea Utara. Kabar tersebut telah diketahui sejak bulan Desember tahun lalu.


Media massa internasional memberitakan seorang pria Korea Utara dieksekusi karena memakan anaknya. Kabar tersebut memicu kekhawatiran ‘kelaparan tersembunyi’ di tempat kejadian, yakni provinsi Hwanghae dapat meningkatkan insiden kanibalisme. Pejabat Korut menyatakan kasus itu hanyalah kebetulan dan pelakunya telah dieksekusi.


“Ada laporan sejak beberapa bulan lalu, tapi belum bisa diverifikasi,” kata Marzuki Darusman, pelapor khusus PBB soal Hak Asasi Manusia (HAM) Korea Utara kepada Tempo, Selasa, 29 Januari 2013. Meski demikian, PBB tidak dapat menafikan laporan-laporan tersebut. Mereka tetap mencatat dan melakukan penyelidikan. “Belum ada sumber lain yang bisa memberi penguatan atas laporan tersebut,” kata Marzuki.


Menurut Marzuki, rakyat Korea Utara umumnya tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Selain tanahnya tidak baik untuk pertanian, sistem pemerintahan menyebabkan sumber pertanian dialihkan untuk keperluan pertahanan. “Mereka punya doktrin, prioritas pertama militer, prioritas kedua militer, ketiga militer,” katanya.


Selain itu ada penggolongan penduduk dalam tiga golongan besar. Pertama, mereka yang tinggal di Pyongyang dan dianggap perisai. Yakni keturunan orang-orang yang dianggap pejuang pendiri negara, dan berasal dari generasi Kim Il Sung. Semua keturunan ini diberi hak-hak istimewa untuk tinggal di Ibukota dan sekitarnya.


Advertising
Advertising

Lapisan kedua, pekerja dan petani yang tidak boleh keluar dari provinsi atau pun kecamatan. yang paling parah, adalah golongan yang dianggap tidak bisa dipercaya. Penggolongan tersebut, menurut Marzuki, adalah kebijakan yang tidak tertulis namun tetap dipertahankan atau dipraktekkan hingga kini.


Penghasilan negara diperoleh dari pemalsuan produk seperti rokok-rokok Amerika, dan dijual ke negara-negara Eropa Timur dan bekas Uni Soviet. Selain itu juga uang palsu dan senjata ringan seperti pistol, yang dipasarkan ke Timur Tengah. Mereka juga memproduksi semen yang dijual ke Timur Tengah.


Yang terbaru, mereka juga menggambar kartun-kartun animasi Jepang. “Mereka menjadi subkontrak dari perusahaan swasta di Jepang, menggambar manga,” kata Marzuki. Dia mengaku mendapatkan informasi dari Lembaga Swadaya Masyarakat Jepang dan Korea Selatan karena tidak pernah mendapat izin masuk ke Korut. “Mandat pelapor khusus untuk HAM tidak diakui mereka, dan mereka anggap sebagai tindakan diskriminasi,” katanya.


NATALIA SANTI

Berita terkait

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

6 Februari 2021

Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day

Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

3 Februari 2021

Eks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir

Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.

Baca Selengkapnya

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

25 Januari 2021

Eks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan

Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.

Baca Selengkapnya

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

20 Januari 2021

Kim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan

Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.

Baca Selengkapnya

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

2 Januari 2021

Tahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya

Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.

Baca Selengkapnya

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

12 Desember 2020

Tujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya

Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini

Baca Selengkapnya

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

2 Desember 2020

Cina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un

Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.

Baca Selengkapnya

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

30 November 2020

Peretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca

Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.

Baca Selengkapnya

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

29 November 2020

Cegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan

Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.

Baca Selengkapnya

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

23 November 2020

Militer Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze

'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.

Baca Selengkapnya