Prancis dan Mali Kuasai Timbuktu

Reporter

Selasa, 29 Januari 2013 12:00 WIB

Sejumlah tentara Mali berhaga di jalan masuk ke Gao, Mali, Senin (28/1). AP/Jerome Delay

TEMPO.CO, Bamako - Pasukan Prancis dan Mali berhasil menguasai kota bersejarah Timbuktu setelah para pemberontak meninggalkan kota perdagangan tua di Sahara itu. Pemberontak juga membakar sejumlah gedung berikut sebuah perpustakaan yang memiliki koleksi tak ternilai harganya.

Kantor berita AFP melaporkan, Prancis yang memimpin koalisi dari pasukan Afrika disambut gegap gempita oleh warga setempat. Mereka mengatakan, para pemberontak telah meninggalkan kota beberapa hari sebelum serdadu koalisi tiba. "Militer Mali dan Prancis menguasai seluruh Kota Timbuktu. Seluruhnya dalam kendali," kata seorang kolonel di pasukan Mali, yang tak bersedia disebutkan namanya, kepada AFP.

Wartawan Al Jazeera, Jacky Rowland, melaporkan dari Timbuktu, hampir seluruh jalanan dalam kondisi kosong melompong ketika pasukan koalisi datang. "Semakin dalam memasuki kota, kami melihat kian besar masyarakat menyambutnya."

Militer Mali berhasil memasuki sejumlah kota yang dikuasai oleh pemberontak semenjak Prancis mengirimkan bala bantuan 3.000 tentara. Rowland mengatakan, hal ini untuk memberikan kesan bahwa yang menguasai kota seolah-olah pasukan Mali, padahal mereka telah di-instal ulang oleh tentara Prancis.

Pada Senin dinihari waktu setempat, 28 Januari 2013, kelompok bersenjata yang memiliki kaitan dengan al-Qaeda, Ansar Dine, dan pemberontak Tuareg mengumumkan bahwa mereka mengklaim telah menguasai kota di utara, Kidal.

Presiden Prancis Francois Hollande mengatakan kepada wartawan, Senin, Prancis memenangkan pertempuran. Selanjutnya pertempuran akan dikendalikan oleh pasukan Afrika di sejumlah kota di utara Mali untuk merebut kembali kawasan tersebut. "Selanjutnya Afrika mengambil alih tongkat (komando)," kata Hollande.

Sekitar 8.000 pasukan Afrika dari Chad dan kelompok negara-negara Afrika Barat (ECOWAS) berharap pasukan Prancis bisa mengambil alih keadaan, tetapi pengerahan 2.700 pasukan berjalan lamban setelah terjadi perpecahan antara pasukan Mali dan Niger.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terkait

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

1 Mei 2017

Prancis Membunuh 20 Milisi Mali

Seorang tentara Prancis tewas setelah mendapatkan serangan dari kelompok perlawanan terhadap pemerintah di Ibu Kota Bamako.

Baca Selengkapnya

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

23 Agustus 2016

Pertama Kali, ICC Tuntut Milisi ISIS sebagai Penjahat Perang  

Jaksa ICC di Den Haag, Belanda menjerat milisi ISIS yang merusak situs warisan dunia di Timbuktu, Mali sebagai penjahat perang.

Baca Selengkapnya

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

23 November 2015

Penyerbuan Hotel, Mali Berkabung Tiga Hari  

Senegal siap membantu Mali.

Baca Selengkapnya

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

23 November 2015

Penyanderaan di Mali, Al-Qaeda Mengaku Bertanggung Jawab

Prancis menempatkan 3.500 pasukan di Mali.

Baca Selengkapnya

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

21 November 2015

Sayap Al-Qaeda Klaim Bertanggung Jawab Atas Serangan di Hotel Mali

Kelompok-kelompok bersenjata terus melakukan serangan di Mali meskipun telah terjadi kesepakatan perdamaian antara mantan pemberontak Tuareg di bagian utara dan kelompok bersenjata pro-pemerintah, Juni lalu.

Baca Selengkapnya

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas

21 November 2015

Serangan di Hotel Mali, 27 Orang Tewas


Serangan hotel di Mali itu yang diklaim oleh kelompok Al-Murabitoun dari militan bermata satu Aljazair Mokhtar Belmokhtar.

Baca Selengkapnya

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

20 November 2015

Hotel Radisson Mali Diserbu Teroris, Biasa Jadi Transit WNI  

Aksi teror melanda Hotel Radisson Blue, Mali, terjadi sejak Jumat pagi

Baca Selengkapnya

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

20 November 2015

Teror Bersenjata, Presiden Mali Buru-buru Kembali  

Aksi ini membuat Presiden Mali Ibrahim Boubacar Keita mempercepat kunjungan kenegaraannya ke Chad.

Baca Selengkapnya

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

20 November 2015

Detik-detik Dramatis Pasukan Khusus Mali Bebaskan 80 Sandera  

Pasukan khusus Mali dibantu pasukan perdamaian PBB menyerbu Hotel Radisson Blu untuk membebaskan sandera.

Baca Selengkapnya

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

20 November 2015

Tak Ada Sandera WNI di Hotel Radisson Mali  

Saat kejadian, seluruh WNI berada di lokasi yang cukup jauh dari hotel.

Baca Selengkapnya