TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara telah mengeluarkan peringatan lain, sehari setelah mengumumkan rencana untuk uji coba nuklir ketiga. Dalam sebuah pernyataan, Pyongyang bersumpah "melakukan pembalasan" terhadap Korea Selatan jika berpartisipasi dalam sanksi PBB terbaru.
Peringatan ini datang dari Komite Reunifikasi Korea Utara, yang disiarkan oleh kantor berita KCNA. "Jika kelompok boneka pengkhianat mengambil bagian langsung dalam sanksi PBB, DPRK (Korea Utara) akan mengambil langkah balasan secara fisik yang kuat terhadap hal itu," katanya, yang menujukannya kepada pimpinan Korea Selatan. "Sanksi berarti perang dan sebuah deklarasi perang terhadap kami."
Ancaman itu datang 24 jam setelah Korea Utara mengatakan akan melanjutkan uji coba nuklir. Gedung Putih mengutuk langkah itu, dan menyebutnya sebagai "upaya provokatif yang sia-sia".
Korea Utara telah melakukan dua kali tes nuklir di masa lalu, pada tahun 2006 dan 2009. Namun Pyongyang tidak memberitahukan kapan tepatnya uji coba ketiga dilakukan.
Negara-negara tetangga merespons rencana ini dengan sinis. Editorial Global Times Cina memperingatkan, jika uji coba nuklir dilakukan, "Cina tidak akan ragu untuk mengurangi bantuannya kepada Korea Utara". Sedangkan harian People's Daily mengingatkan semua pihak untuk bersikap tenang.
Adapun media Korea Selatan, JoongAng Daily, menyatakan, pernyataan Pyongyang semakin mengukuhkan posisinya sebagai "juara satu" dalam pengambilan kebijakan yang bersifat agresif. Media lain, Chosun Ilbo, menyatakan, dengan pernyataan itu, artinya Korea Utara menutup sendiri setiap pintu dialog.
Resolusi terbaru Dewan Keamanan PBB mengutuk peluncuran roket Korea Utara baru-baru ini. Mereka menekankan pentingnya sanksi yang diperluas.
Korea Utara mengatakan, peluncuran roketnya untuk tujuan menempatkan satelit ke orbit. Namun, Amerika Serikat dan negara-negara tetangga Korea Utara mengatakan, langkah itu adalah uji coba rudal jarak jauh.
BBC | TRIP B
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya