TEMPO.CO, Tel Aviv - Perdana Menteri Benyamin Netanyahu dari Partai Likud mengklaim memenangkan pemilihan umum Israel, Selasa, 22 Januari 2013, dan mengalahkan partai tengah-kanan.
Klaim itu disampaikan Netanyahu dalam sebuah pidato di markas besar Likud sekaligus mengucapkan terima kasih kepada para pendukungnya karena bakal memerintah Negeri Yahudi untuk ketiga kalinya.
"Saya bangga menjadi Perdana Menteri kalian. Dan, saya ingin membawa perubahan. Untuk melakukan hal tersebut, kita membutuhkan pemerintahan lebih luas dan itu sudah saya lakukan," ujarnya.
Pada kesempatan itu, dia mengatakan, pemerintahan baru ini akan difokuskan pada lima poin, terutama menyangkut soal keamanan dan Iran. "Yang paling utama adalah memperkuat keamanan terhadap ancaman melawan kami serta mencegah Iran mengembangkan senjata nuklir."
Poin lainnya yang bakal menjadi prioritas pemerintahan Netanyahu adalah, stabilitas ekonomi, memperjuangkan perdamaian di kawasan, militer yang lebih merakyat, meningkatkan layanan sipil, dan mengurangi biaya hidup.
Sementara itu, rekan koalisi Nentanyahu, Avigdor Lieberman yang memimpin Yisrael Beitenu, dalam arahannya, mengatakan, "Kami senang karena bisa melanjutkan kepemimpinan Perdana Menteri Binyamin Netanyahu."
Hasil perhitungan suara yang diperlihatkan panita menunjukkan Partai Likud yang berkoalisi dengan partai ultranasionalis, Yisrael Beitenu, masih mendominasi Knesset (parlemen) yang menyediakan 120 kursi. Koalisi ini memperoleh 31 kursi, turun 11 kursi dari pemilu sebelumnya yang berhasil mendapatkan 42 kursi.
Sedangkan partai tengah, Yesh Atid (Masa Depan), dipimpin oleh bekas pembawa acara televisi Yair Lapid, menduduki posisi kedua dengan perolehan 18 atau 19 kursi. Pendatang baru di belantika politik ini dianggap mengejutkan karena mendapatkan dukungan kuat dari kelompok menengah, yakni kaum sekuler.
Pada masa kampanye Lapid berjanji kepada pendukungnya bahwa dia dalam waktu dekat akan memecahkan kembali masalah perumahan bagi warga Yahudi, menghapus wajib militer bagi siswa seminari Yahudi, dan memperbaiki sistem pendidikan di Israel.
Menyusul prestasinya yang dianggap spektakuler, Lapid mem-posting ucapan terima kasih kepada penyokongnya melalui laman Facebook dengan satu kata, "Thanks."
Partai Buruh, pimpinan Shelly Yachimovich, menempati urutan ketiga dengan mendapatkan 17 kursi. Wartawan Al Jazeera, Patty Culhane, melaporkan dari Washington DC soal ketegangan hubungan antara Presiden Amerika Serikat Barack Obama dengan Netanyahu. "Di balik kemenangan ini, kita tahu Presiden Obama dan Netanyahu kerap tak seiring."
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Berita terkait
UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel
31 Januari 2022
Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel
Baca SelengkapnyaBiro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel
31 Mei 2018
Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.
Baca SelengkapnyaKedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem
29 Agustus 2017
Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.
Baca SelengkapnyaKesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam
26 Agustus 2017
Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.
Baca SelengkapnyaGereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi
15 Agustus 2017
Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.
Baca SelengkapnyaIsrael akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera
7 Agustus 2017
Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.
Baca SelengkapnyaSensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel
26 Juli 2017
Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.
Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza
24 Juli 2017
Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.
Baca SelengkapnyaIsrael Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza
14 Mei 2017
Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.
Baca SelengkapnyaBahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel
9 Mei 2017
Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.
Baca Selengkapnya