TEMPO.CO, Washington - Guru-guru di kota Newtown, lokasi penembakan yang menewaskan 20 siswa, menolak dipersenjatai. Pengawas sekolah kota itu, Janet Robinson, mengecam saran National Rifle Association yang menyarankan guru bersenjata akan menghentikan penembakan.
Robinson, berbicara di Capitol Hill selama sidang Kongres mengenai kekerasan senjata, ia mengatakan pernyataan yang menyebut kepala sekolah Dawn Hochsprung bisa melumpuhkan sang penembak sebagai "tidak sensitif". Kepala sekolah, katanya, bukan orang yang selalu bersiaga dengan senjata dan hanya duduk di belakang meja.
Robinson dalam dengar pendapat itu juga dengan tegas menolak usulan NRA untuk menempatkan penjaga bersenjata di setiap kelas di Amerika. Ia menggarisbawahi bahwa senjata yang digunakan dalam penembakan Sandy Hook adalah semi-otomatis. "Mereka (para penjaga itu) tidak memiliki kesempatan (untuk melawan balik)," katanya.
Dia menambahkan bahwa dia tidak membayangkan guru SD menyelipkan senjata di pinggangnya sementara mereka duduk di karpet dengan para siswanya yang masih anak-anak. "Kesehatan mental adalah persoalan besar ketika Anda telah kehilangan seluruh rasa aman," katanya.
Sidang, diselenggarakan oleh kubu Demokrat, dirancang untuk mengumpulkan masukan tentang bagaimana memerangi kekerasan senjata. Sebelumnya pada hari Selasa, Presiden Barack Obama, berdiri di samping Wakil Presiden Joe Biden, telah meluncurkan rencana sweeping untuk memerangi kekerasan senjata.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya