TEMPO.CO, St Louis - Seorang mahasiswa paruh waktu masuk ke kantor administrator lama di Sekolah Bisnis St Louis kemudian menciptakan kepanikan. Ia menembak seseorang, sebelum menembak dirinya sendiri. Beruntung polisi bertindak sigap dan nyawa mereka berhasil diselamatkan.
Keduanya, penembak dan korban penembakan, menjalani operasi di rumah sakit yang sama, Saint Louis University Hospital. Kepala Polisi Sam Dotson mengatakan optimistis keduanya akan bertahan hidup, tetapi seorang juru bicara rumah sakit menolak membahas kondisi mereka.
Hingga kini polisi belum mengidentifikasi pria itu. Seorang sumber menyatakan pelaku adalah karyawan lama administrasi kampus berusia 40-an tahun. Dia mengatakan pelaku putus-sambung kuliah di Stevens Institute of Business & Arts selama empat tahun dan tidak memiliki riwayat ancaman atau kekerasan.
Dotson mengatakan saat polisi tiba, suasana kampus sangat kacau. Orang-orang berlarian menyelamatkan diri dari bangunan lima lantai ini. Sekitar 40 sampai 50 orang berada di dalam gedung saat penembakan terjadi, dan polisi mengevakuasi mereka sebelum memulai pencarian lantai demi lantai dengan tim taktis dan anjing pelacak untuk menemukan pelaku.
Petugas akhirnya menemukan tersangka di tangga antara lantai ketiga dan keempat, katanya. Sepucuk pistol juga ditemukan, namun juru bicara kepolisian menyatakan tidak yakin di mana pistol itu ditemukan.
Hingga kini, belum jelas apa motif penembakan itu.
AP | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya