Siapapun Bisa Belajar Jadi Nabi di Israel

Reporter

Editor

S Tri P Bud

Minggu, 30 Desember 2012 09:00 WIB

AP Photo

TEMPO.CO, Jakarta - Alih-alih berjenggot panjang dan berjubah, mereka memakai celana jeans dan T-shirt. Di tangannya tergenggam smartphone, lengannya mengempit tablet. Mereka adalah anak-anak muda berselera masa kini. Satu-satunya yang membuat beda dari yang lain: mereka tengah dididik menjadi nabi di masa depan.

Dengan hanya 200 shekel, atau sekitar Rp 500 ribu, dan hanya 40 kali perjumpaan, Cain and Abel School for Prophets mendidik anak-anak muda Yahudi menjadi utusan Tuhan, atau tepatnya cenayang Yahudi zaman modern.

Pendiri sekolah dan satu-satunya guru, Shmuel Hapartzy, adalah seorang pengikut Chabad, sebuah cabang Yahudi Ortodoks. Gerakan Chabad di Israel memerintahkan untuk menjauhkan anak-anak dari sekolah formal.

Ia menyiapkan sendiri kurikulum ajarnya. Misalnya "Membelah Laut 101" dan "Cara Memprediksi Masa Depan". Siswa juga diajari tentang arti mimpi, klasifikasi malaikat, dan misteri roh kudus. Mereka belajar bagaimana untuk membedakan perasaan batin seseorang dari perilaku eksternal dan penampilannya.

Hapartzy tidak dapat menjamin studinya akan memberikan murid-muridnya akses langsung pada Tuhan. Tapi, katanya, silabus menyediakan alat-alat penting untuk proses kenabian.

"Di masa lalu ada nabi tapi sekarang, di zaman kita, keilahian tertutup. Kita hanya perlu membuka mata kita untuk hal ini," kata Hapartzy pada pembukaan sekolahnya, di sebuah pusat keagamaan di Tel Aviv. Alumninya akan mendapat ijazah.

Sekolah, yang diluncurkan bulan ini, banyak menuai kontroversi. Tak sedikit yang menghujatnya sebagai bentuk penipuan.

Pada tingkat agama, tradisi Yahudi mengakui puluhan nabi dari era Alkitab - dari tokoh yang monumental seperti Abraham, Musa dan Elia, hingga yang kurang terkenal seperti Micah yang Morashtite dan Habakuk. Tradisi mengatakan tidak ada yang bisa menjadi nabi sejak Roma menghancurkan Jerusalem pada tahun 70 dan era kenabian hanya dapat dihidupkan kembali dengan kedatangan Mesias dan membangun kembali kuil.

"Tidak ada cara untuk mengajarkan nubuatan," kata Rachel Elior, seorang profesor filsafat Yahudi di Hebrew University di Jerusalem. "Ini seperti membuka sekolah untuk menjadi Einstein atau Mozart."

AP | TRIP B


Berita terkait

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

31 Januari 2022

UEA Cegat Rudal Houthi, Ditembakkan saat Kunjungan Presiden Israel

Uni Emirat Arab berhasil mencegat sebuah rudal balistik yang ditembakkan oleh Houthi dari Yaman ketika negara Teluk itu menjamu Presiden Israel

Baca Selengkapnya

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

31 Mei 2018

Biro Travel Khawatirkan Larangan Turis Berpaspor Indonesia Masuk Israel

Aturan pelarangan masuk Israel bagi turis berpaspor Indonesia membuat banyak tamu mempertanyakan hal tersebut.

Baca Selengkapnya

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

29 Agustus 2017

Kedutaan Besar Amerika di Israel Akan Pindah ke Yerusalem

Netanyahu menunjukkan ekspresi penghargaannya kepada Trump dan pemerintahannya yang selama ini memberikan dukungan kuat bagi Israel.

Baca Selengkapnya

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

26 Agustus 2017

Kesepian, Monyet Rawat dan Bermain dengan Anak Ayam

Niv, monyet dari spesies Macaque telah menghabiskan waktunya dengan menjaga, membelai, membersihkan, dan bermain dengan seekor anak ayam.

Baca Selengkapnya

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

15 Agustus 2017

Gereja Ortodoks Yunani Protes Israel Propertinya Dijual ke Yahudi

Pemimpin Gereja Ortodoks Yunani di Yerusalem tolak keputusan pengadilan Israel yang menyetujui penjualan properti gereja ke ke perusahaan Yahudi.

Baca Selengkapnya

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

7 Agustus 2017

Israel akan Tutup Kantor Berita Al Jazeera

Israel menganggap siaran berita Al Jazeera bersifat menghasut.

Baca Selengkapnya

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

26 Juli 2017

Sensitivitas Al-Aqsa dan Kebijakan Israel

Setelah lama tenggelam oleh berita Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) dan sengkarut Timur Tengah, kisruh Palestina-Israel kini kembali menjadi pusat perhatian dunia. Setiap hari sejak 14 Juli, warga Palestina di Yerusalem Timur dan Tepi Barat berdemonstrasi menentang pemasangan detektor logam di pintu-pintu masuk ke kompleks Masjid Al-Aqsa (Al-Haram Al-Syarif). Palestina memandangnya sebagai upaya Israel untuk mengontrol tempat suci tersebut.

Baca Selengkapnya

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

24 Juli 2017

Ditembaki Rudal, Israel Balas Serang Pos Hamas di Gaza  

Tank milik Israel menyerang pos pemantau milik Hamas di Gaza, Senin, 24 Juli 2017, sebagai balasan atas tembakan rudal dari arah perbatasan Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

14 Mei 2017

Israel Akan Membangun Pulau Buatan di Gaza

Trump akan tiba di Yerusalem pada 22 Mei 2017 untuk membicarakan masalah perdamaian antara Israel dan Palestina.

Baca Selengkapnya

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

9 Mei 2017

Bahasa Arab Akan Dihapus dari Bahasa Resmi Israel  

Sejumlah menteri dalam kabinet Israel menyetujui RUU kontroversial yang akan menghapus status bahasa Arab sebagai bahasa resmi Israel.

Baca Selengkapnya