TEMPO.CO, Astana - Sebuah pesawat angkut militer Kazakhstan jatuh di Kazakhstan selatan, Selasa 25 Desember 2012.
Menurut kantor berita RIA, jatuhnya pesawat ini mengakibatkan 27 orang yang berada di dalam pesawat tewas. Informasi ini didapat dari pejabat senior di Kazakhstan, pesawat telah terbakar dan hanya beberapa bagian yang utuh.
Saluran televisi setempat, TV KTK melaporkan pesawat itu hilang dari pantauan radar sekitar pukul 19.00 waktu setempat. Pesawat itu diduga jatuh di dekat kota Shymkent, ibukota Daerah Kazakhstan Selatan.
Menurut sumber KTK TV, pesawat Antonov An-72 itu jatuh ke tanah dari ketinggian sekitar 800 meter saat cuaca buruk. Menurut saksi mata, dia mendengar suara ledakan keras dan melihat api di lokasi kecelakaan.
Dinas Keamanan Kazakhstan, KNB mengatakan, pesawat itu berangkat dari Astana, ibukota Kazahkhstan dan terbang menuju Shymkent, perbatasan negara. Salah satu penumpang di dalamnya adalah Komandan Penjaga Perbatasan Negara, Turganbek Stambekov. Selain dia, di dalam pesawat ada tujuh awak dan 20 prajurit.
NUR ROCHMI | REUTERS
Berita terpopuler lainnya:
Kata Rhoma Irama Soal Ucapan Selamat Natal
Ke Gereja, Jokowi Disoraki
Kenapa Google Doodle Tak Ucapkan Selamat Natal?
Berita terkait
Retno Marsudi Bahas Langkah Perlindungan WNI di Tengah Krisis Timur Tengah
1 hari lalu
Retno Marsudi menilai situasi Timur Tengah telah mendesak Indonesia untuk mempersiapkan diri jika situasi semakin memburuk, termasuk pelindungan WNI
Baca SelengkapnyaHadapi Boikot karena Gaza, McDonald's Gagal Capai Target Laba Kuartal
3 hari lalu
McDonald's Corporation gagal mencapai perkiraan laba kuartalannya untuk pertama kalinya dalam dua tahun karena boikot Gaza
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Temui Wapres, Bahas Mitigasi Dampak Geopolitik Timur Tengah
4 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani menemui Wakil Presiden Maruf Amin untuk melaporkan hasil pertemuan IMF-World Bank Spring Meeting dan G20 yang saya hadiri di Washington DC. pekan lalu. Dalam pertemuan itu, Sri Mulyani pun membahas mitigasi dampak geopolitik di Timur Tengah.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA Ungkap Peluang Penguatan Rupiah di Bawah Rp 16.000 per Dolar AS
6 hari lalu
Ketegangan di Timur Tengah yang perlahan mereda menjadi salah satu faktor peluang menguatnya rupiah.
Baca SelengkapnyaTerkini: Pesan Zulkifli Hasan ke Pejabat Baru Dilantik terkait konflik Timur Tengah, AHY Serahkan 300 Sertifikat Gratis di Sulawesi Tenggara
7 hari lalu
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan atau Zulhas melantik Pimpinan Tinggi Madya dan Pratama atau Pejabat Eselon I dan II Kementerian Perdagangan.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani Beberkan Efek Konflik Timur Tengah ke Indonesia, Mulai dari Lonjakan Harga Minyak hingga Inflasi
8 hari lalu
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan tensi geopolitik di Timur Tengah cenderung meningkat dan menjadi fokus perhatian para pemimpin dunia. Ia menegaskan kondisi ini mempengaruhi beberapa dampak ekonomi secara signifikan.
Baca SelengkapnyaHarga Emas Turun, Analis: Kekhawatiran terhadap Konflik Timur Tengah Mereda
10 hari lalu
Analisis Deu Calion Futures (DCFX) menyebut harga emas turun karena kekhawatiran terhadap konflik di Timur Tengah mereda.
Baca SelengkapnyaEkonom: Rupiah Hadapi Tekanan, BI Sebaiknya Tak Naikkan Suku Bunga Acuan
10 hari lalu
Rupiah saat ini sedang menghadapi tekanan mata uang yang sangat besar dan lonjakan arus keluar modal.
Baca SelengkapnyaKonflik Israel-Iran, Pertamina Klaim Tidak Ada Gangguan Stok BBM
11 hari lalu
PT Pertamina Patra Niaga memastikan stok bahan bakar minyak (BBM) Indonesia tidak terganggu meski ada konflik di Israel dan Iran.
Baca SelengkapnyaEkonom BCA: Pelemahan Kurs Rupiah Dipengaruhi Konflik Geopolitik Timur Tengah, Bukan Sidang MK
12 hari lalu
Kepala Ekonom BCA David Sumual merespons pelemahan rupiah. Ia menilai depresiasi rupiah karena ketegangan konflik geopolitik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya