Sejumlah wanita menangis saat melakukan doa bersama di Gereja Katolik Roma, St Rose untuk dalam aksi belasungkawa atas tewasnya 26 orang termasuk 20 siswa sekolah dasar di Sandy Hook, Newtoon, Connecticut, (14/12). (AP Photo/Charles Krupa)
TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Luar Negeri menyatakan tidak ada warga negara Indonesia yang menjadi korban dalam tragedi penembakan massal di Sekolah Dasar Sandy Hook di Kota Newton, Connecticut, Amerika Serikat. "Sejauh ini tidak ada WNI yang menjadi korban," kata PLE Priatna, Direktur Informasi dan Media Kementerian Luar Negeri, melalui siaran persnya, Sabtu, 15 Desember 2012.
Penembakan terjadi pada Jumat kemarin, 14 Desember 2012, pukul 09.41 waktu setempat. Dalam insiden itu, 27 orang meninggal, 20 di antaranya anak-anak usia 5 hingga 10 tahun.
"Begitu mendengar adanya informasi penembakan, KJRI New York langsung menghubungi beberapa warga Indonesia yang tinggal di sekitar daerah itu. Kemudian diperoleh informasi bahwa sejauh ini tidak ada masyarakat kita yang menjadi korban dari insiden tersebut,” katanya.
Saat ini, KJRI New York masih terus memonitor perkembangan kasus penembakan yang dilakukan Adam Lanza tersebut. Termasuk adanya kemungkinan warga negara Indonesia menjadi korban. Penembakan di Connecticut ini merupakan insiden penembakan massal terburuk dalam sejarah Amerika Serikat.
Jumat pagi waktu setempat, 14 Desember 2012, Adam Lanza, 20 tahun, yang diduga merupakan anak dari salah seorang guru SD Sandy Hook, muncul di sekolah itu dan melepaskan tembakan membabi buta. Bersenjatakan pistol Glock dan Sig Sauer, dia mengumbar tembakan ke segala arah. Diduga Adam menderita kelainan jiwa.