TEMPO.CO, Pyongyang - Korea Utara mengaku telah berhasil meluncurkan roket jarak jauh ke orbit. Sebelumnya, upaya Korut ini mendapatkan kritik keras dari sejumlah negara, termasuk Korea Selatan, Jepang, dan Amerika Serikat.
Korsel, Jepang, dan Amerika Serikat mengutuk peluncuran roket tersebut. Mereka berpendapat bahwa peluncuran roket jarak jauh berteknologi itu sebagai sesuatu uji coba yang dilarang. "Peluncuran ini sebagai aksi provokasi serius yang mengancam keamanan regional," demikian Amerika Serikat dalam keterangannya seperti disiarkan BBC.
Peluncuran ini berlangsung sepekan menjelang pemilihan presiden Korsel dan sekaligus untuk memperingati setahun meninggalnya pemimpin Korut, Kim Jong-il, pada 17 Desember 2011.
Siaran resmi dari kantor berita Korea Central News Agency (KCNA) menyebutkan, peluncuran roket telah sukses sesuai dalam misi menempatkan satelit di orbitnya.
"Peluncuran satelit versi kedua kami, Mwangmyongsong-3 dari Sohae Space Centre pada 12 Desember 2012 sukses," kata KCNA. "Satelit masuk obrit sesuai rencana." KCNA menambahkan Roket memasuki orbit sesuai jadwal melintasi Semenanjung Korea dan Cina.
Jepang mengancam menembak jatuh pecahan roket yang masuk ke wilayahnya dengan mengerahkan kapal perang dan misil pencegat. Juru bicara pemerintahan mengatakan, peluncuran (roket) Korut "sangat disesalkan" dan tidak bisa diterima Jepang.
Presiden Korsel, Lee Mung-bak, langsung mengadakan pertemuan darurat dengan para penasehat tingginya. Menteri Luar Negeri Korsel mengatakan, negaranya mengutuk keras peluncuran roket Korut.
Sedangkan Amerika Serikat mengatakan bahwa peluncuran roket tersebut adalah contoh lain dari perilaku tak bertanggung jawab Korut. Sementara dari Cina diperoleh kabar kalau negara ini adem ayem tak memberikan reaksi apapun. Kantor berita pemerintah, Xinhua, dalam tulisannya meminta kepada semua pihak "berkepala dingin" dan "membangun saling kepercayaan."
AL JAZEERA | BBC | CHOIRUL
Berita Terpopuler:
10 Alasan 21 Desember 2012 Bukan Kiamat
Soal Habibie, Anwar Ibrahim Angkat Bicara
VIDEO Pidato Habibie di Malaysia
Mendagri Akan Beri Sanksi Alex Noerdin
Lecehkan Habibie, Malaysia Dapat Surat Kecaman
Berita terkait
Keamanan Google Chrome Kembali Diperbarui Cegah Bug Zero-day
6 Februari 2021
Google mengeluarkan pembaruan keamanan untuk Chrome berupa patch untuk mengatasi kerentanan di peramban tersebut.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara yang Membelot Blak-blakan Soal Senjata Nuklir
3 Februari 2021
Ia yakin Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un tidak akan menyerahkan persenjataan nuklirnya.
Baca SelengkapnyaEks Dubes Korea Utara Untuk Kuwait Kabur ke Korea Selatan
25 Januari 2021
Mantan duta besar Korea Utara untuk Kuwait Ryu Hyun Woo memutuskan kabur ke Korea Selatan bersama keluarganya.
Baca SelengkapnyaKim Jong Un Hukum Berat Warga Korea Utara yang Nikmati Hiburan Korea Selatan
20 Januari 2021
Pemimpin Korea Utara Kim Jong Un memberlakukan denda atau penjara bagi siapa pun yang ketahuan menikmati hiburan Korea Selatan atau meniru aksennya.
Baca SelengkapnyaTahun Baru 2021, Kim Jong Un Pilih Tulis Surat Untuk Rakyatnya
2 Januari 2021
Dalam surat itu, Kim Jong Un mengucapkan terima kasih kepada rakyatnya karena telah mempercayai dan mendukungnya di masa-masa sulit.
Baca SelengkapnyaTujuh Negara Tuding Korea Utara Manfaatkan Pandemi Untuk Langgar HAM Warganya
12 Desember 2020
Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pun menggelar rapat membahas pelanggaran hak asasi manusia (HAM) di Korea Utara ini
Baca SelengkapnyaCina Dikabarkan Beri Vaksin COVID-19 Eksperimental ke Kim Jong Un
2 Desember 2020
Korea Utara dikabarkan telah menerima vaksin COVID-19 eksperimental dari Cina. Bahkan, Kim Jong Un dikabarkan sudah memakainya.
Baca SelengkapnyaPeretas Korea Utara Targetkan Pembuat Vaksin Covid-19 AstraZeneca
30 November 2020
Para peretas menyamar sebagai perekrut di situs jejaring LinkedIn dan WhatsApp untuk mendekati staf AstraZeneca.
Baca SelengkapnyaCegah Covid-19, Korea Utara Tambah Pos Jaga di Perbatasan
29 November 2020
Pemerintah Korea Utara menambah jumlah pos penjagaannya dan membangun tembok pertahanan di perbatasannya guna mencegah masuknya virus corona.
Baca SelengkapnyaMiliter Korea Utara Diduga Latih Lumba-lumba Kamikaze
23 November 2020
'Karamba' khusus untuk program pelatihan militer mamalia laut seperti lumba-lumba terekam dalam citra satelit Sungai Taedong.
Baca Selengkapnya