Negara-negara Arab Setuju Bantu Palestina  

Reporter

Senin, 10 Desember 2012 17:17 WIB

Sejumlah warga Palestina mengibarkan bendera Palestina saat mereka melihat pengambilan suara Majelis Umum PBB untuk menaikkan status Palestina menjadi negara pengamat non-anggota, di Tepi Barat, Ramallah, Kamis (29/11). Lebih dari 2/3 Majelis Umum PBB memilih untuk mengakui negara Palestina dengan penghitungan 138-9 dan 41 abstain. AP/Majdi Mohammed

TEMPO.CO, Doha - Menteri-menteri luar negeri Liga Arab, dalam sebuah pertemuan di Qatar, Ahad, 9 Desember 2012, bersepakat untuk memberikan bantuan ratusan juta dolar untuk Otoritas Palestina. Bantuan ini penting karena sekarang anggaran Palestina dari pengumpulan pajak warganya ditahan Israel.

Sanksi Israel diberikan selepas upaya Palestina mengajukan diri sebagai negara pada Sidang Umum PBB, bulan lalu. Tak disangka, PBB menyetujui permintaan itu dan Otoritas Palestina pun kini berstatus non-member observer state (pengamat negara non-anggota). Keputusan ini menjadi tonggak sejarah sebagai simbol kemenangan gerakan rakyat Palestina.

Sayangnya, keputusan PBB itu langsung direspons Israel dengan menahan hasil pajak dan bea masuk yang didapat atas nama Otoritas Palestina senilai US$ 100 juta atau setara dengan Rp 962 miliar. Bahkan uang tersebut, menurut pemerintah Israel, akan digunakan untuk membayar utang warga Palestina kepada perusahaan Israel.

Saeb Erekat, kepala juru runding dari Organisasi Pembebasan Palestina (PLO), payung hukum faksi politik Palestina, mengatakan bahwa negara-negara Arab dalam pertemuan di Doha, ibu kota Qatar, Ahad, setuju memberikan bantuan atas kejatuhan Palestina.

"Kami sepakat bahwa negara-negara Arab menyiapkan bantuan senilai US$ 100 juta (Rp 962 miliar) per bulan," katanya. "Perdana Menteri Qatar dan Sekretaris Jenderal Liga Arab akan melanjutkan implementasi resolusi ini dalam waktu dua pekan."

Mahmoud Abbas, Presiden Palestina, memperingatkan (negara-negara Arab) bahwa Otoritas Palestina bakal kolaps bila tanpa bantuan. Banyak karyawan Otoritas Palestina tidak menerima gajinya selama berbulan-bulan. "Kami tak sanggup membayar gaji mereka," ujar Abbas.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita terpopuler lainnya:
Andi Mallarangeng Terkenal Kikir

Bupati Aceng Nikahi Shinta, Pestanya Meriah

Gaya Mewah Djoko Susilo, Nunun, dan Miranda

Kemenangan Zaki Ubah Peta Politik Keluarga Atut

Mubarok Akui Partai Demokrat Semrawut

Berita terkait

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

27 Januari 2021

Joe Biden Dukung Solusi Dua Negara untuk Perdamaian Palestina-Israel

Pemerintahan Joe Biden juga akan membuka dua kantor perwakilan diplomatik Palestina di Washington dan Yerusalem setelah ditutup Donald Trump.

Baca Selengkapnya

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

1 Januari 2018

Gara-gara Yerusalem, Palestina Tarik Dubesnya dari Amerika

Palestina menarik Husam Zomlot, dubes untuk Amerika Serikat menyusul keputusan kontroversial Washington soal Yerusalem sebagai ibu kota Israel

Baca Selengkapnya

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

18 September 2017

Mesir Sambut Rekonsiliasi Hamas-Fatah di Palestina

Mesir sambut rekonsiliasi Hamas dan Fatah untuk membangun persatuan Palestina.

Baca Selengkapnya

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

18 September 2017

Hamas - Fatah Berdamai, Palestina Menuju Satu Pemerintahan  

Hamas menerima persyaratan damai yang ditawarkan kepala gerakan Fatah sekaligus Presiden Palestina, Mahmoud Abbas, untuk mengakhiri dua pemerintahan di Palestina.

Baca Selengkapnya

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

4 September 2017

Israel Tembak Mati Pemuda Palestina di Tepi Barat

Warga lainnya di kamp pengungsi, Aziz Arafeh, juga mengalami luka tembak di bagian lengan.

Baca Selengkapnya

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

30 Agustus 2017

Israel Bangun Pemukiman di Palestina, PBB: Hambat Solusi 2 Negara

PBB mengatakan Israel bangun pemukiman di Palestina menjadi hambatan utama mencapai solusi dua negara dan proses perdamaian dengan Palestina.

Baca Selengkapnya

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

2 Agustus 2017

Forum OKI, Menlu: Umat Islam Harus Bersatu Bantu Palestina  

mengusulan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) memberikan perlindungan internasional terhadap Masjid Al-Aqsa sebagai kompleks suci tiga agama.

Baca Selengkapnya

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

29 Juli 2017

Masjid Al Aqsa, PKB Gelar Halaqoh Cari Solusi Konflik Palestina  

DPP PKB menggelar halaqoh ulama rakyat di Ponpes Al-Mizan Majalengka Jawa Barat mencari solusi konflik di Masjid Al Aqsa antara Palestina-Israel.

Baca Selengkapnya

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

28 Juli 2017

Din Berharap RI Dorong Sidang Darurat untuk Palestina  

Din menilai pemerintah mampu mengerahkan negara-negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam dengan mengusulkan sidang darurat.

Baca Selengkapnya

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

22 Juli 2017

Presiden Palestina Mahmoud Abbas Bekukan Hubungan dengan Israel

Presiden Palestina Mahmoud Abbas membekukan sementara hubungan dengan Israel sebagai protes atas peraturan keamanan Masjid Al-Aqsa yang baru.

Baca Selengkapnya