TEMPO.CO, Washington - Komisi Keamanan Produk Konsumen Amerika Serikat segera menyiapkan tindakan hukum terhadap pembuat sebuah kursi bayi portabel yang disebut Nap Nanny. sedikitnya lima kematian bayi dilaporkan terkait dengan produk itu.
Komisi mengajukan gugatan untuk memaksa produsennya, Baby Matters LLC, untuk menarik produk dari rak-rak toko dan menawarkan pengembalian dana penuh untuk pelanggan mereka. Selain lima kematian, komisi mengatakan ada 70 keluhan tentang anak-anak yang jatuh dari Nap Nanny.
"Kami percaya itu adalah produk yang berbahaya dan kami prihatin tentang keselamatan anak-anak," kata juru bicara komisi, Alex Flip, pada ABC News.
Pembuat Nap Nanny menolak untuk menarik produk atau penawarannya pengembalian uang. Baby Matters LLC menggambarkan Nap Nanny sebagai kursi bayi yang dirancang untuk meningkatkan kenyamanan bayi.
Nap Nanny dirancang oleh Leslie Gudel. Ide itu datang setelah putrinya hanya akan tertidur di kursi mobil. Dalam sebuah pernyataan yang diposting di situs Nap Nanny, Gudel mengatakan dia prihatin dengan kematian bayi-bayi itu. Namun ia juga menyatakan orang tua mereka lalai karena tak menjaganya dengan benar atau meletakkan alat itu di tempat tinggi sementara bayi tengah tertidur.
ABC NEWS | TRIP B
Berita terkait
Indonesia Sumbang 1,09 Persen Kasus Covid-19 Dunia
7 Februari 2021
Indonesia saat ini menempati urutan ke-19 kasus sebaran Covid-19 dari 192 negara.
Baca SelengkapnyaOrient Riwu Kore Mengaku Ikut Pilkada Sabu Raijua karena Amanat Orang Tua
6 Februari 2021
Bupati Sabu Raijua terpilih, Orient Riwu Kore, mengungkapkan alasannya mengikuti pemilihan kepala daerah 2020
Baca SelengkapnyaTidak Lagi Jadi Presiden, Pemakzulan Donald Trump Tak Cukup Kuat
4 Februari 2021
Tim pengacara Donald Trump berkeras Senat tak cukup kuat punya otoritas untuk memakzulkan Trump karena dia sudah meninggalkan jabatan itu.
Baca SelengkapnyaKeluarga Korban Sriwijaya Air SJ 182 Diminta Tak Teken Release And Discharge
3 Februari 2021
Pengacara keluarga korban Lion Air JT 610 meminta ahli waris korban Sriwijaya Air SJ 182 tidak meneken dokumen release and discharge atau R&D.
Baca SelengkapnyaKrisis Semikonduktor, Senator Amerika Desak Gedung Putih Turun Tangan
3 Februari 2021
Pada 2019 grup otomotif menyumbang sekitar sepersepuluh dari pasar semikonduktor senilai 429 miliar dolar Amerika Serikat.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Longgarkan Aturan soal Imigran Suriah
30 Januari 2021
Imigran dari Suriah mendapat kelonggaran aturan sehingga mereka bisa tinggal di Amerika Serikat dengan aman sampai September 2022.
Baca SelengkapnyaTutorial Membuat Bom Ditemukan di Rumah Pelaku Kerusuhan US Capitol
30 Januari 2021
Tutorial pembuatan bom ditemukan di rumah anggota kelompok ekstremis Proud Boys, Dominic Pezzola, yang didakwa terlibat dalam kerusuhan US Capitol
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Kecam Pembebasan Pembunuh Jurnalis Oleh Pakistan
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat mengecam pembebasan pembunuh jurnalis Wall Street, Journal Daniel Pearl, oleh Mahkamah Agung Pakistan.
Baca SelengkapnyaAmerika Serikat Izinkan Pensiunan Dokter Lakukan Vaksinasi Covid-19
29 Januari 2021
Pemerintah Amerika Serikat kini mengizinkan dokter dan perawat yang sudah pensiun untuk memberikan suntikan vaksin Covid-19
Baca SelengkapnyaJenderal Israel Minta Joe Biden Tidak Bawa AS Kembali Ke Perjanjian Nuklir Iran
27 Januari 2021
Kepala Staf Pasukan Pertahanan Israel (IDF) Letnan Jenderal Aviv Kochavi mengatakan hal yang salah jika AS kembali ke perjanjian nuklir Iran
Baca Selengkapnya