Laporan dari Turki, Selimut Hilang di Perbatasan  

Reporter

Editor

Grace gandhi

Jumat, 23 November 2012 09:43 WIB

Tentara Pembebas Suriah melintas di kawasan Salaheddine, Aleppo, Suriah, 30-10, 2012. Sebagian besar kawasan ini rusak akibat pertempuran dan hampir seluruh penduduk sipil mengungsi. Tempo/PRAMONO

TEMPO.CO, Bab al-Salama - Wijbe Abma mendongkol. Mahasiswa Universitas Utrecht, Belanda, berusia 21 tahun itu kesal terhadap para petugas di kantor bantuan di Bab al-Salama, perbatasan utara Suriah dengan Kota Kilis, Turki. Musababnya, dia tak bisa membagikan langsung 100 selimut, yang dibelinya di Kilis, kepada para pengungsi. “Mereka menertawakan saya karena hanya membawa 100 selimut,” kata Wijbe yang tinggal sehotel dengan saya, Selasa, tiga pekan lalu.

Ia mengaku tiga bulan terakhir bepergian ke beberapa negara. Saat di Turki, ia tertarik dengan Suriah. Tergerak membantu pengungsi, ia membeli 100 selimut tebal dari duitnya dan beberapa teman yang dikenalnya di Belanda dan Turki. Saat itu, musim dingin mulai melanda Suriah. Tapi, sudah dua pekan selimutnya tersimpan dalam tiga karung di toko pakaian di Kilis.

Menurut Wijbe, para petugas yang didatanginya dua pekan sebelumnya memaksa bantuan diserahkan kepada mereka lebih dulu. Wijbe mendengar kabar tak mengenakkan soal petugas di kantor bantuan yang menyelewengkan bantuan bagi para pengungsi. Saat ia datang, para petugas bantuan asyik menonton televisi, merokok, dan minum kopi.

Sejumlah sumber Tempo yang mengetahui kinerja petugas di kantor bantuan juga menceritakan hal sama. Menurut seorang sumber di Bab al-Salama yang mengetahui kinerja petugas bantuan, tak semua selimut dan bantuan lain seperti obat-obatan dibagikan kepada para pengungsi. Ada petugas yang menjual bantuan untuk mendapat keuntungan pribadi.

Ia mencontohkan, seorang tetangganya di Azaz menjadi salah satu koordinator bantuan. Sebelumnya, tetangganya itu tergolong miskin. “Tapi kini dia punya Mercedes Benz, dan anak-anaknya yang masih kecil memegang banyak duit,” katanya.

Saat Tempo bertandang ke kawasan pengungsian di Bab al-Salama, sejumlah pengungsi mengaku kekurangan selimut. Di tenda Mohammad Mustafa, 38 tahun, pengungsi asal Kota Marea, hanya ada dua selimut untuk istri dan enam anaknya. “Padahal, kalau malam, dua selimut untuk sendiri saja masih terasa dingin,” katanya.

Tapi Hussam Shamou, manajer kantor bantuan, membantah ada penyelewengan. Menurut dia, bantuan masuk ke kantornya untuk memudahkan koordinasi. Jumlah bantuan pun masih kurang dari yang dibutuhkan. Tak ada negara selain Turki yang membantu para pengungsi. “Pada dasarnya, kami memang kekurangan,” katanya.

Pekan lalu, Wijbe tak lagi mendongkol. Dibantu beberapa orang yang punya koneksi di perbatasan, 100 selimutnya bisa masuk ke Suriah dan dibagikan langsung di Kota Aleppo. “Satu selimut saja sangat berarti untuk warga Suriah,” katanya.

PRAMONO (BAB AL-SALAMA)



Berita Terkait:
Laporan dari Suriah, Teh Penyelundup di Kafe Turki

Oposisi Suriah Butuh Bantuan Dana Rp 577 Triliun

Pejuang Islam Suriah Tolak Blok Oposisi

Penerjemah di Suriah Mirip Antonio Banderas

Sulitnya Mendapat Selembar Roti di Suriah

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya