Oposisi Suriah Butuh Bantuan Dana Rp 577 Triliun  

Reporter

Kamis, 22 November 2012 13:28 WIB

Anak-anak bermain di rongsokan Tank milik tentara pemerintah Suriah di depan masjid di Azaz, kota kecil di utara Suriah, 30-10, 2012. Tempo/PRAMONO

TEMPO.CO, Damaskus - Oposisi Suriah mengaku membutuhkan bantuan dana US$ 60 miliar, atau sekitar Rp 577 triliun, untuk mencegah kebangkrutan ekonomi jika mereka mengambil alih kekuasaan dari rezim Presiden Bashar al-Assad.

Hal itu disampaikan George Sabra, seorang pemimpin utama oposisi, kepada para wartawan, Rabu, 21 Novmber 2012, di Dubai, ibu kota perdagangan Uni Emirat Arab. Menurut dia, ekonomi Suriah bakal semaput dalam waktu enam bulan tanpa bantuan keuangan.

Dalam kesempatan itu, Sabra juga menyeru utusan berbagai negara pada pertemuan bertajuk "Kemitraan Investasi di Masa Depan Suriah" di Dubai agar segera meluncurkan Marshall Plan untuk negara Arab, seperti yang dilakukan berbagai negara guna memulihkan Eropa usai Perang Dunia II.

Suriah telah mengalami perang bersaudara yang melibatkan pemberontak oposisi melawan pasukan pemerintah yang dimulai sejak Maret 2011, guna menggulingkan Presiden Bashar al-Assad. Akibat perang tersebut, menurut kelompok oposisi, tak kurang dari 38.000 orang tewas.

"Pada enam bulan pertama kami membutuhkan US$ 60 miliar guna rekonstruksi negara," kata Sabra, di depan para wartawan yang berkerumun di acara pertemuan.

Perang yang telah berlangsung hampir dua tahun itu telah meluluhlantakkan berbagai fasilitas umum, berikut gedung-gedung utama di pemerintahan, termasuk pusat perdagangan di Aleppo, kota terbesar kedua di Suriah. Kehancuran itu terjadi akibat bombardemen artileri pasukan pemerintah yang ditembakkan melalui darat maupun udara.

Sabra mengatakan, "Uang harus masuk dalam wujud bantuan dari saudara-saudara kami, negara-negara Arab, dan komunitas internasional, yang akan kami pertanggungjawabkan dalam bentuk penanganan terhadap krisis kemanusiaan di negara kami."

"Bantuan tersebut bakal digunakan untuk memecahkan hal-hal yang dianggap sensitif dan luar biasa. Misalnya diawali dengan pembangunan perumahan yang nyaman bagi masyarakat setelah 2,5 juta rumah hancur dimangsa bom," kata Sabra, Presiden Dewan Nasional Suriah. Farah Atassi, aktivis oposisi utama, mengatakan dana tunai sangat dibutuhkan oleh bank Suriah dan bank sentral guna pembangunan layanan vital masyarakat, misalnya perbaikan fasilitas air bersih, listrik, dan kesehatan.

AL JAZEERA | CHOIRUL

Berita lain:
Hamas Tantang Israel Lakukan Serangan Darat

Israel Serang Gaza, Rusia Kesal PBB Diam Saja

Israel Serbu Gaza Tiap Kali Obama Terpilih

Serangan Israel ke Gaza Hancurkan 25 Masjid

Serangan Israel Bikin Gadis Ini Batal Menikah

Berita terkait

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

12 Januari 2018

CIIA: Bahrun Naim Tewas di Suriah, Juga Anaknya yang Kurang Gizi

Direktur Community of Ideological Islamic Analyst (CIIA) Harits Abu Ulya sudah melakukan konfirmasi soal kematian Bahrun Naim.

Baca Selengkapnya

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

18 Oktober 2017

Gadis Cilik Suriah yang Berkicau di Twitter Kunjungi Markas PBB

Bana Al Abed, gadis cilik yang mencuit pengalamannya sebagai penduduk Aleppo, Suriah saat dikepung pemberontak diundang ke markas PBB di New York.

Baca Selengkapnya

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

13 Agustus 2017

Tujuh Relawan White Helmets Tewas Ditembak di Suriah

Belum jelas apakah serangan terhadap 7 relawan White Helmets dilakukan atas motif politik atau kriminal

Baca Selengkapnya

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

31 Juli 2017

Beredar, Video Aparat Turki Siksa Pengungsi Suriah  

Beredar video penjaga perbatasan Turki menyiksa pengungsi Suriah.

Baca Selengkapnya

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

28 Juli 2017

Indonesia Menyerahkan Ambulans Bantuan untuk Suriah

KBRI Suriah menyerahkan dua ambulans bantuan kemanusiaan dari Dompet Dhuafa dan MER-C kepada Palang Merah Suriah

Baca Selengkapnya

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

23 Juli 2017

Rumah Sakit Bawah Tanah, Perlindungan Terakhir Paramedis Suriah

Guna menghindari terjangan peluru dan bom dari dua pihak yang berperang di wilayah tersebut, petugas medis Suriah membangun rumah sakit bawah tanah

Baca Selengkapnya

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

17 Juli 2017

Kedutaan Rusia di Suriah Ditembaki dengan Artileri

Media pemerintah Suriah meleporkan kedutaan Rusia di Damaskus mengalami penembakan dengan artileri yang menyebakan kerusakan materi.

Baca Selengkapnya

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

15 Juli 2017

Heboh, Pro Assad dan Oposisi Berkelahi Saat Siaran Langsung

Perdebatan sengit terjadi antara Bilal Daqmaq, kritikus Assad, dan Ahmad Shlash, mantan anggota parlemen Suriah

Baca Selengkapnya

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

14 Juni 2017

Dokter di Suriah Keluhkan Bantuan Kemanusiaan Turun Drastis

Sejumlah dokter warga Suriah mengungkapkan bantuan kemanusiaan ke Suriah turun drastis dalam dua bulan.

Baca Selengkapnya

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

18 Mei 2017

Hina Oposisi, Jurnalis Pendukung Assad Diusir dari Gedung PBB

Delegasi oposisi di PBB mengajukan komplain atas sikap jurnalis Hajli termasuk perilakunya yang dianggap melanggar kode etik jurnalistik.

Baca Selengkapnya